IMG_20231214_114502.jpg
Makroekonomi

Menperin Klaim Manufaktur Masih Ekspansif

  • Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengklaim iklim usaha di Indonesia masih kondusif,meski ditengah melambatnya ekonomi global.

Makroekonomi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengklaim iklim usaha di Indonesia masih kondusif,meski ditengah melambatnya ekonomi global.

Menteri Perindustrian Agung Gumiwang Kartasasmita menyebut, hal ini tercermin dari kontribusi sektor industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional masih yang tertinggi.

Selama kuartal III-2023, industri manufaktur memberikan sumbangsih hingga 18,75%. "Industri manufaktur berperan sebagai penopang pertumbuhan nasional," katanya dalam gebyar IKM di Kokas pada Kamis, 14 Desember 2023.

Lebih lanjut, industri pengolahan tumbuh sebesar 5,20% year on year (YoY) pada kuartal III-2023, melampaui pertumbuhan ekonomi yang mencapai 4,94% pada periode yang sama.

Bahkan, jika melihat data investasi di Indonesia, industri manufaktur berkontribusi hingga 40%. Kontribusi industri manufaktur terhadap ekspor nasional juga mencapai 73%.

Menperin menegaskan bahwa Indonesia tidak sedang mengalami kondisi deindustrialisasi. Capaian positif ini juga sejalan dengan hasil Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang bertahan hingga 27 bulan terakhir berturut-turut berada di atas poin 50 yang juga menandakan bahwa dalam fase ekspansi.

Capaian ini menjadi rekor bagi Indonesia karena selama 27 bulan industri manufaktur berada di tahap ekspansi. Hanya ada dua negara di dunia yang mencatatkan PMI di atas level 50 selama 25 bulan berturut turut, yakni Indonesia dan India.