Penjualan salah satu merk motor listrik di sebuah showroom kawasan Ciater Tangerang Selatan
Transportasi dan Logistik

Menperin Sebut Serapan Anggaran 2023 Buruk, Subsidi Motor Listrik Minim Jadi Biang Kerok

  • Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyebut, serapan realisasi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sepanjang 2023 menurun bahkan hanya menyentuh 69,9 persen. Hal ini disebabkan oleh masih minimnya serapan dari program subsidi motor listrik.

Transportasi dan Logistik

Debrinata Rizky

JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyebut, serapan realisasi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sepanjang 2023 menurun bahkan hanya menyentuh 69,9 persen. Hal ini disebabkan oleh masih minimnya serapan dari program subsidi motor listrik.

Agus menyebut, Kementeriannya memperoleh pagu anggaran sebesar Rp4,53 triliun termasuk belanja tambahan subsidi motor listrik mencapai Rp1,4 triliun yang telah masuk dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) pada April 2023 lalu. Namun capaiannya tak memuaskan bahkan membuat 'beban' dalam serapan anggaran.

"Walaupun dengan memasukan anggaran subsidi motor listrik capaian anggaran kemenperin menurun dan sangat buruk 69,95 persen," katanya saat ditemui di Kementerian Perindustrian pada Kamis, 1 Februari 2024.

Menurut Agus jika dilihat dari capaian realisasi anggaran murni tanpa anggaran belanja subsidi motor listrik telah menembus 98,65% angka ini meningkat 0,52% dari tahun sebelumnya 98,13%.

Dikutip dari laman SISAPIRa pada Kamis, 1 Februari 2024 sepanjang 2023 jumlah motor listrik yamng tersalurkan sebanyak 11,532 unit. Di mana ada sekitar 7,929 pemohon maish dalam proses pendaftaran dan 5,193 menunggu verifikasi sehingga sisa kuota 2024 masih berada di angka 586.878 unit.

Konversi Juga Tak Laku

Senada dengan Menperin, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, hingga akhir 2023 realisasi konversi motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor berbasis listrik masih jauh di bawah target yang ditetapkan yakni 50 ribu unit.

Namun Menteri ESDM Arifin Tasrif mengakui bahwa angkanya pun masih kecil di bawah 1000 unit atau masih jauh dari target. Penerima tersebut terdiri dari 137 unit dengan bantuan Rp10 juta, dan 8 unit dengan bantuan Rp7 juta.

"Capaiannya memang belum seperti yang kami harapkan, tapi perlu lakukan sosialisasi dan juga pendekatan di samping juga perbaiki mekanisme di ESDM maupun keterkaitan antar Kementerian dan Lembaga (KL)," katanya dalam konferensi pers capaian kinerja Kementerian ESDM Tahun 2023 di Kantor Kementerian ESDM Jakarta pada Senin, 15 Januari 2024