Nasional

Menperin Ungkap 4 Hambatan Utama Perkembangan IKM otomotif

  • Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memetakan permasalahan apa saja yang akan dihadapi oleh bisnis industri kecil dan menengah (IKM) kompenen otomotif agar mampu bersaing di dalam dan luar negeri
Nasional
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA – Bertemu dengan delegasi bisnis IKM komponen otomotif yang tergabung dalam Perkumpulan Industri Kecil dan Menengah Komponen Otomotif (PIKKO), Kementerian Perindustrian menyampaikan empat masalah utama yang menghambat perkembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) otomotif.

Khususnya, dalam upaya menjadi bagian dari rantai pasok lebih luas. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita merinci, pertama ialah pendanaan yang belum mendapatkan dukungan sepenuhnya dari lembaga keuangan. Baik berdasarkan pertimbangan bankability, skala atau ukuran perusahaan, dan faktor belum tersedianya produk perbankan yang tepat.

“Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan berdiskusi dengan MUFG (Mitsubishi UFJ Financial Group) untuk menjajaki kemungkinan adanya skema pembiayaan khususnya bagi IKM komponen otomotif,” kata Agus saat di Nagoya, Jepang, lewat keterangan resmi, Senin 27 Juni 2022.

Kedua adalah kualitas dan skalabilitas produk yang dinilai perlu diselesaikan sendiri oleh para pelaku IKM.

Untuk meningkatkan kualitas IKM, lanjutnya, Kemenperin memiliki banyak program seperti pendampingan pengembangan dan sertifikasi produk, implementasi teknologi 4.0. Lalu, restrukturisasi mesin, layanan desain produk, pembangunan material center, serta dukungan promosi atau pameran.

Pihaknya juga memiliki program pelatihan dan vokasi untuk membantu para pelaku IKM dalam hal penyediaan sumber daya manusia serta manajemen yang baik, termasuk balai-balai penyedia layanan dan bantuan terkait permesinan.

Ketiga yaitu permasalahan pendampingan (mentorship) yang minim untuk membimbing IKM dalam produksi, manajemen, quality control, dan proses manufaktur lainnya.

Agus berharap para pelaku IKM dapat memanfaatkan kegiatan forum bisnis dan business matching yang akan diselenggarakan pada Selasa (27/6) di Negeri Sakura guna melakukan pendalaman, menjelajahi peluang, dan membangun kerja sama dengan pelbagai perusahaan otomotif asal Jepang.

Keempat ialah masalah hubungan IKM dengan sektor otomotif di negara lain.

“Saya berharap para pelaku IKM komponen otomotif dapat menjajaki peluang untuk menjadi bagian dari supply chain autoparts mobil Jepang untuk negara-negara tersebut,” ungkap Agus.