<p>Petugas medis menunjukkan vaksin COVID-19 produksi Sinovac sebelum dilakukan penyuntikan kepada tenaga kesehatan di RS Siloam TB Simatupang, Jakarta, Kamis, 14 Januari 2021.Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional

Menristek Dibubarkan, Vaksin Merah Putih Tetap Jalan

  • Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menegaskan pengembangan vaksin merah putih tidak akan terpengaruh oleh rencana penggabungan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Nasional
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menegaskan pengembangan vaksin merah putih tidak akan terpengaruh oleh rencana penggabungan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

“Vaksin merah putih hasil inovasi anak bangsa dan ini akan sepenuhnya didukung oleh pemerintah,” kata Wiku dalam konferensi per virtual yang dilansir Jumat 16 April 2021.

Wiku mengungkapkan target produksi massal vaksin merah putih tidak akan mengalami kemunduran karena rencana ini. Vaksin merah putih saat ini tengah dalam fase uji pra klinik dan ditargetkan bisa diproduksi secara massal mulai akhir 2021.

Terdapat enam institusi yang mengembangkan vaksin buatan dalam negeri ini. Enam lembaga tersebut antara lain, Diantaranya Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Vaksin merah putih, sambung Wiku, bakal membantu akses vaksin COVID-19 di 130 negara. Menurut Wiku, hal ini menjadi bentuk solidaritas Indonesia untuk bisa mengatasi pandemi COVID-19 di berbagai negara yang belum punya akses vaksin COVID-19.

“Pemerintah memutuskan untuk tetap mengembangkan vaksin emrah putih karena tidak hanya menyelesaikan akses vaksin di tingkat nasional, tetapi global. Mengingat ada 130 negara yang belum terakses vaksin sama sekali,” jelas Wiku.

Pengembangan vaksin merah putih menelan biaya hingga Rp400 miliar. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkap anggaran ini berasal dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).

Meski begitu, Budi mengatakan anggaran penelitian vaksin COVID-19 di Indonesia masih belum sebanyak di negara-negara lain. Budi mencontohkan anggaran pengembangan vaksin ini di Amerika Serikat menembus US$1 miliar.

“Di Amerika Serikat, mereka memberikan dana penelitian hingga US$1 miliar,” jelas Menkes Budi dalam lokakarya Pengawalan Vaksin Merah Putih beberapa waktu lalu.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengabarkan pengembangan vaksin merah putih bakal diupayakan dengan menyertakan varian baru COVID-19.

Hal ini menjadi harapan agar vaksin merah putih ampuh terhadap empat varian virus corona yang teridentifikasi di Indonesia, yakni varian D614G, B117, N439K, dan E484K.

“Kita harus selalu mengupdate hasil penelitian kita, agar selalu relevan dan berguna bagi upaya kita menjaga kesehatan masyarakat, serta upaya kita untuk mengendalikan pandemi ini dengan baik,” ucap Bambang dalam kesempatan yang sama.(RCS)