Petani beraktivitas di lahan persawahan kawasan Tangerang, Banten. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Nasional

Mentan Siap Sulap 200 Ribu Ha Rawa jadi Sawah

  • Terdapat 200 ribu hektare (ha) lahan rawa di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang dapat dimanfaatkan menjadi sawah guna memenuhi kebutuhan pangan.

Nasional

Khafidz Abdulah Budianto

JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan produksi pangan beras nasional dapat ditopang dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan rawa. Terdapat 200 ribu hektare (ha) lahan rawa di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang dapat dimanfaatkan menjadi sawah guna memenuhi kebutuhan pangan.

“Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengoptimalkan lahan rawa di Kalimantan Selatan seluas 200 ribu hektare, minimal 150 ribu hektare,” kata Amran Sulaiman, dikutip dari Antara Kamis, 16 November 2023. 

Menurutnya, lahan rawa di Kalsel diperkirakan akan menghasilkan satu juta ton beras. Mentan menyebut Kalsel diproyeksi menjadi penopang pangan Indonesia. Kementan akan merancang Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan menjadi penopang pangan nasional. 

Guna merealisasikan hal tersebut, upaya yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan lahan rawa yaitu melalui rehabilitasi menjadi sawah. Amran menyebut pihaknnya akan membangun tanggul sepanjang sungai.  Tujuannya untuk menyediakan kebutuhan air dan mencegah terjadinya banjir. 

Selain itu, Kementan akan menaikkan indeks pertanaman lahan sawah rawa dari yang awalnya setahun sekali menjadi setahun dua kali. Mentan optimis melalui Program Serasi (Selamatkan Lahan Rawa Sejahterakan Petani), optimalisasi rawa menjadi sawah dapat tercapai.

Terkait kondisi petani, Mentan menyebut mereka tidak lagi mengeluh soal ketersediaan pupuk. Pasalnya wilayah mereka di Kabupaten Tanah Laut menjadi daerah dengan penyaluran pupuk terbaik dengan menggunakan sistem KTP guna mengambil pupuk subsidi.

Selain itu Mentan menyampaikan bahwa bibit padi yang ditanam di daerah itu merupakan bibit unggulan sebagaimana permintaan petani. Pasalnya petani sebelumnya enggan menanam bibit dari pemerintah sebab produksinya yang rendah. Oleh karenanya, kini bibit yang disediakan menyesuaikan permintaan dari petani. 

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Ali Jamil mengatakan pihaknya tidak hanya mengubah rawa menjadi sawah, tapi juga membuat sistem drainase sehingga irigasi menjadi suatu yang penting dan krusial.

Terkait program dari Mentan, Pj Bupati Tanah Laut Syamsir Rahman menyatakan jika hal itu dibutuhkan petani dan pemerintah daerah. Dengan adanya perbaikan pada tanggul dan irigasi sungai, petani yang memanfaatkan rawa dapat melakukan penanaman dua kali setahun dari sebelumnya hanya sekali setahun.