Peresmian tujuh lembaga penyalur BBM Satu Harga di wilayah Nusa Tenggara Timur
Nasional

Menteri ESDM Arifin Tasrif Minta BPH Migas dan Pertamina Gencar Bangun Pertashop

  • Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta BPH Migas dan Pertamina untuk mengintensifkan pembangunan Pertashop
Nasional
Mutia Yuantisya

Mutia Yuantisya

Author

JAKARTA – Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta BPH Migas dan Pertamina untuk mengintensifkan pembangunan Pertashop, di samping pembangunan Penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga.

Menurutnya, pemerintah, khususnya Kementerian ESDM memiliki kewajiban menyediakan dan memudahkan akses energi bagi masyarakat Indonesia, termasuk di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar Indonesia (3T).

"Program Pertashop yang saat ini sedang dilaksanakan Pertamina bisa masuk ke pelosok-pelosok. Saya rasa ini harus dipercepat dengan nilai investasi per unit sebesar Rp200 ribu,” ujar Arifin Tasrif yang dikutip dari rilis Kementerian ESDM pada Kamis, 23 Desember 2021.

Dia menilai bahwa Badan Usaha Milik Desa (BUMD) mampu merespon masalah tersebut dengan memanfaatkan peluang dan bisa menyiapkannya di setiap desa.

Tersedianya pasokan energi yang memadai diharapkan dapat meningkatkan mobilitas yang berdampak kepada meningkatnya pertumbuhan ekonomi masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air.

Menurut Arifin, program penyediaan energi melalui Pertashop dapat dilaksanakan dengan cepat. Untuk itu, BPH Migas dan Pertamina diharapkan dapat mempromosikan program tersebut di seluruh wilayah, khususnya 3T.

Selain dapat mengurangi kelangkaan BBM, investasi yang dikeluarkan badan usaha untuk menyediakan Pertashop dinilai dapat kembali dalam waktu singkat karena ada jaminan keekonomian harga dari Pertamina. 

"Fungsi energi adalah menjadi penggerak ekonomi. Karena itu, jangan sampai energi ini tidak tersedia. Kita harus terus dan meningkatkan kontribusi kepada masyarakat," ucapnya.

Pertashop atau biasa disebut Pom Bensin/SPBU Mini, merupakan lembaga penyalur Pertamina berskala kecil yang disiapkan untuk melayani kebutuhan konsumen BBM Nonsubsidi, Elpiji Nonsubsidi, pelumas, dan produk pertamina ritel lainnya yang belum terlayani oleh lembaga penyalur Pertamina.

Pertashop menyediakan produk BBM ramah lingkungan seperti Pertamax Series dengan harga sama dengan di SPBU Reguler. Pertamina menargetkan membangun Pertashop hingga 40.000 Pertashop yang akan dibangun hingga tahun 2024. 

Berdasarkan data Pertamina, dari tahun 2020 hingga Juni 2021, Pertamina telah membangun Pertashop sebanyak 1.609 outlet dan akan terus bertambah. Pertashop sendiri merupakan bagian dari Program One Village One Outlet (OVOO) dengan sasaran seluruh desa di Indonesia tersedia minimal satu outlet BBM dan LPG.

Sementara itu, Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono mengatakan bahwa program BBM Satu Harga dan Pertashop sebenarnya hampir sama, yaitu menyediakan BBM untuk masyarakat di daerah terpencil.

Namun, produk yang dijual berbeda lantaran Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) BBM Satu Harga menjual BBM Bersubsidi, sementara Pertashop menjual BBM Nonsubsidi termasuk LPG.

"Tim Pertamina akan mendatangi Bupati di daerah-daerah. Kita akan tanyakan mana daerah-daerah yang perlu disediakan Pertashop. Kemarin saya datang ke Bupati Cilacap, Pak Bupati langsung minta sebanyak 100 Pertashop. Alhamdulillah Cilacap paling banyak memiliki Pertashop karena Bupatinya langsung turun tangan," ujarnya.

Mulyono menegaskan bahwa seluruh program kebijakan pemerintah terkait penyediaan akses energi untuk masyarakat akan sepenuhnya dilaksanakan Pertamina.

"Pertamina berjanji, berkomitmen akan melaksanakan sebaik-baiknya semua program pemerintah. Kami komit akan mendukung penuh semua penugasan pemerintah dan Insha Allah akan kami laksanakan dengan sebaik-baiknya," katanya.