Arifin Tasrif Menteri ESDM dan Freeport
Nasional

Menteri ESDM: Lambatnya Alihkelola Blok Masela Ganggu Transisi hingga Ketahanan Energi

  • Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif kembali mengungkapkan, rasa kekecewaannya terhadap lambatnya proses akusisi hak atau participating interest (PI) 35% Blok Masela oleh Shell kepada PT Pertamina (Persero).
Nasional
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif kembali mengungkapkan rasa kekecewaannya akan proses akusisi hak  atau participating interest (PI) 35% Blok Masela oleh Shell kepada PT Pertamina (Persero) yang terbilang lambat.

Menurutnya, lambatnya proses ini akan mengganggu transisi hingga ketahanan energi Nasional. Untuk itu, Arifin meminta Shell untuk bersungguh-sungguh dan bertanggungjawab.

"Kami minta Shell bersungguh-sungguh. Karena ini mengganggu transisi energi dan ketahanan energi," ujarnya dilansir Jumat, 2 Juni 2023.

Sebagaimana diketahui, alihkelola Blok Masela ini sudah mundur cukup lama. Sehingga akan menggangu proyek migas pemerintah yang sejatinya ditargetkan beroperasi pada 2027. 

Arifin mengaku kecewa lantaran pemerintah selama ini sudah memberikan kesempatan namun Shell menunda-nunda proses akuisisi ini sehingga terkesan menyandera Indonesia.

Sebelumnya Arifin mengatakan, akan mengambil langkah arbitrase dalam persoalan alikelola Blok Masela. Namun Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai hal ini bukan solusi tepat.

Proses arbitrase yang panjang justru akan memperumit alihkelola, sehingga dapat menyebabkan mundurnya seluruh rangkaian yang harus dilalui Blok Masela tersebut.

“Seharusnya pemerintah justru menjadi penengah untuk mendorong proses divestasi Shell ke PT Pertamina (Persero). Opsi arbitrase kurang tepat, pasalnya kesempatan Indonesia untuk menang melawan Shell kecil.”