Ilustrasi Smelter RKEF PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).
Energi

Menteri ESDM: Lima Smelter Nikel Sudah Selesai Dibangun

  • Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan ada lima smelter atau tempat pemurnian nikel yang rampung.

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan ada lima proyek smelter atau tempat pemurnian nikel yang sudah selesai dibangun.

Arifin mengungkapkan, hal ini sejalan dengan didorongnya progres Proyek Strategis Nasional (PSN) hingga triwulan III-2023. Di mana Arifin bersama beberapa Mentri terkait terus melakukan  Monitoring dan Evaluasi Progres dan Capaian serta Kendala dalam pelaksanaan 6 Kelompok Pembangunan triwulan III-2023

"Progres smelter saat ini yang sudah mencapai 100% ada lima smelter, yaitu PT Weda Bay Nikel, PT Aneka Tambang Kolaka, PT Wanatiara Persada, PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara dan PT Vale Indonesia," katanya dilansir Rabu, 1 November 2023.

Sedangkan yang progresnya mencapai 50%-99% sebanyak sembilan smelter dan di bawah 50% ada dua smelter.

Lebih lanjut Menteri ESDM ini menjelaskan jika, terkait pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang yang akan menghabiskan biaya Rp3,34 triliun dimulai tahun 2024.

Arifin mengatakan, anggaran ini akan dimasukkan ke dalam APBN dengan skema multi years contract. Sehingga total biaya proyek pipa gas cisem sebesar Rp4,47 triliun. Potensi demand pipa CISEM tahap II ini, antara lain industri di Cirebon, Tegal. Pekalongan, Brebes dan Pemalang dengan volume sekitar 5,8 hingga 12 MMSCFD.

Selain itu, konsumen komersial seperti hotel dan restoran. Juga, jaringan gas rumah tangga, kilang minyak Balongan dengan volume 24 MMSCFD dan berpotensi meningkat hingga 42 MMCSFD. Demand lainnya adalah pembangkit tenaga listrik dengan volume 189-199 MMCSFD.

Serta proyek Dumai-Sei Mangkei yang sudah memasuki tahap ke-III, pembangunan sistem ketenagalistrikan di wilayah Sumatera, Jawa-Madura-Bali, Kalimantan dan Sulawesi.

Total anggaran yang akan dipakai untuk pembuatan pipa gas Dumai-Sei Mangke sebesar Rp6,6 triliun, dan akan menyalurkan potensi gas bumi dari Wilayah Kerja (WK) Agung dan Andaman di Aceh untuk dimanfaatkan di Jawa dan Sumatera.

Nantinya, jika pipa gas sudah tersambung dari Sumatera hingga Jawa Timur, maka akan ada penambahan penerima jaringan gas kota (jargas) di Cisem sebanyak 300 ribu sambungan rumah tangga (SR) dan Dumai-Sei Mangke sebanyak 600 ribu SR