Menteri ESDM Minta Progres Proyek Smelter Freeport Gresik Rampung Sesuai Target
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengunjungi proyek pembangunan smelter manyar PT Freeport Indonesia (PT FI) di Gresik, Jawa Timur.
Nasional
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengunjungi proyek pembangunan smelter manyar PT Freeport Indonesia (PT FI) di Gresik, Jawa Timur.
Menteri ESDM ingin memastikan progres proyek pembangunan smelter tembaga design single line terbesar di dunia ini dapat sesuai target yang sudah ditetapkan sehingga dapat beroperasi pada Mei 2024 mendatang.
"Progress terakhir Maret 61 persen, kemudian April diperkirakan 65-66 persen. Dalam proyek ini, PTFI harus berupaya keras untuk bisa mendapatkan kecepatan 4 persen per bulan, sehingga nanti dapat dilihat realisasinya akhir tahun sebesar 92 persen," ujar Arifin dikutip Jumat, 6 Mei 2023.
- 6 Langkah Pendekatan yang Digunakan Warren Buffet dalam Berinvestasi
- Sering Dapat Prasangka Buruk Lantaran Hijabnya, Wanita Nigeria Ini Patahkan Steriotype
- Ekonomi Indonesia Kuartal I-2023, Tumbuh 5,03 Persen
- Hadiri Konferensi Ekonomi di Turki, Pejabat Ukraina dan Rusia Malah Gelut
Hingga akhir Maret 2023, kumulatif kemajuan fisik smelter PTFI mencapai 61,5% (sesuai rencana) dengan percepatan progress 4% per bulan. Maka diharapkan progres proyek pembangunan smelter akan mencapai 92% pada akhir tahun ini.
Arifin meminta PTFI untuk menggenjot proses pembangunan smelter agar selesai sesuai target yang ditetapkan. Smelter Manyar sendiri merupakan fasilitas pemurnian dan pengolahan konsentrat tembaga kedua milik PT FI yang tengah dibangun di Kawasan Java Integrated Industrial Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur dengan luas total sekitar 100 hektar dengan kapasitas pengolahan konsentrate sebesar 1,7 juta ton/tahun.
Pembanguan smelter Manyar oleh PTFI ini merupakan wujud mendukung kebijakan hilirisasi Pemerintah. Smelter Manyar ini merupakan smelter kedua yang dimiliki PT FI setelah smelter pertama telah dibangun PTFI tahun 1996, dan dikelola oleh PT Smelting.
Dengan target yang dicapai saat ini diharapkan penyelesaian konstruksi fisik smelter dapat diselesaikan di akhir Desember 2023, dilanjutkan pre-commissioning dan commissioning hingga bulan Mei 2024 dengan ramp-up operasi diharapkan mencapai operasi penuh pada akhir tahun 2024.
Proses pembangunan ekspansi smelter konsentrat tembaga PT Smelting oleh PT Freeport Indonesia ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2023 dengan investasi mencapai Rp3,2 Triliun, ekspansi mencakup penambahan refinery cells (sel elektrolit untuk memurnikan konsentrat) serta peningkatandaya listrik. Hingga akhir Maret 2023 realisasi progress pembangunan mencapai 89,7% untuk procurement dan 70,3% untuk konstruksi.