
Menteri ESDM Pelototi Harga Minyak yang Terdampak Perang
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif terus mewaspadai adanya potensi kenaikan harga minyak mentah dunia imbas konflik antara Hamas Palestina dengan Israel.
Energi
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif terus mewaspadai adanya potensi kenaikan harga minyak mentah dunia imbas konflik antara Hamas Palestina dengan Israel.
Hal ini dikhawatirkan dapat membuat harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri turut melambung. Arifin mengaku, kekhawatiran naiknya harga minyak tidak lagi karena musim dingin namun yang menyita atensinya adalah perang yang tak berkesudahan.
"Rusia perang dengan Ukraine naik, sekarang Israel juga terus. Makin sedih," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif di Kementerian ESDM Jumat, 27 Oktober 2023.
- 8 Rekomendasi Wisata di Trenggalek
- WIKA Sepakati 8 Jurus Restrukturisasi Keuangan dalam RUPSLB
- Siapa Javier Milei? Kandidat 'Gila' yang Kejutkan Pemilihan Argentina
Jokowi hingga Menteri Keuangan Soroti Harga Minyak
Presiden Joko Widodo mengkhawatirkan perang antara Hamas dan Israel akan berdampak luasm, salah satunya pada harga minyak dunia.
Jokowi menyebut, tak menutup kemungkinan harga minyak mentah Brent bisa mencapai US$150 per barel. Sehingga hal ini perlu diwaspadai agar tidak mempengaruhi Indonesia yang dapat merumitkan ekonomi.
Diakui, naiknya harga minyak mentah akan mulai terasa ketika perang Hamas dan Israel meluas ke negara timur tengah lainnya, seperti Lebanon, Suriah, hingga ke Iran. Hal tersebut diyakini akan mempersulit pertumbuhan ekonomi semua negara.
Tak hanya Kepala Negara, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan lonjakan harga minyak dunia imbas perang Rusia Ukraina, Hamas dan Israel meningkatkan kewaspadaannya.
Bendahara Negara ini mengatakan, pada 2022 saat terjadi perang Rusia dan Ukraina, harga minyak dunia sempat meningkat hingga ke level US$128 per barel hanya dalam waktu kurang dari sebulan, dari level sebelumnya pada kisaran US$60-US$70 per barel.
Situasi yang sama juga perlu diwaspadai pada harga gas, meski secara tahun berjalan masih mengalami penurunan harga, tapi ada kecenderungan meningkat.
Hingga September 2023, Pemerintah telah menggelontorkan subsidi energi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kompensasi listrik sebesar Rp219,9 triliun. Terdiri dari subsidi dan kompensasi listrik, LPG 3 kg hingga BBM.