Menteri ESDM Arifin Tasrif
Energi

Menteri ESDM Pertimbangkan Kenaikan Insentif Konversi Motor Listrik

  • Animo masyarakat yang rendah pada pembelian maupun konversi pada kendaraan listrik menarik atensi pemerintah sebagai pemilik kebijakan. Meskipun insentif digelontorkan namun tak juga menarik masyarakat untuk bermigrasi.

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Animo masyarakat yang rendah pada pembelian maupun konversi kendaraan listrik membuat pemerintah putar otak untuk mencari insentif yang lebih menarik. 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengakui, pemerintah tengah mengkaji adanya perubahan insentif untuk bisa  menarik minat masyarakat mengubah motor lamanya menjadi motor listrik.

"Rp7 juta untuk motor baru, kalo sekarang motor baru dengan motor bekas musti lain insentif pemanisnya," kata Arifin saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM pada Jumat, 10 November 2023.

Arifin membocorkan, akan ada perubahan insentif senilai Rp10 juta yang akan diberikan ke masyarakat. Namun hingga saat ini pemerintah terus mengakaji segala potensi yang ada untuk menarik minat ke kendaraan listrik.

Senada dengan Arifin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rachmat Kaimuddin mengatakan, pihaknya mengupayakan insentif tersebut naik tahun depan atau 2024.

Rachmat menjelaskan, pemerintah memang terus mengevaluasi pemberian insentif kendaraan listrik. Pasalnya realisasi insentif kendaraan listrik dinilai belum optimal, contohnya program konversi motor listrik.

Rachmat menyebut pemerintah menargetkan 2 juta mobil listrik dan 13 juta motor listrik mengaspal di 2030. Untuk mencapainya pemerintah lalu memberikan bantuan pembelian kendaraan listrik.

"Saat ini sih ke sampai 2024 akan mirip insentifnya, itu untuk motor dan mobil. Kami sedang lihat apalagi yang bisa kita lakukan, karena konversi ini juga menarik, dan kendalanya mungkin sedikit berbeda dengan motor baru," katanya saat ditemui di Jakarta pada Jumat, 10 November 2023.