<p>Sumber gambar: www.esdm.go.id</p>
Nasional

Menteri ESDM Sebut Harga BBM di Indonesia Harusnya di Atas Rp30.000

  • Murahnya harga BBM berdampak pada membengkaknya alokasi subsidi
Nasional
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengomentari lonjakan harga minyak dunia yang cukup tinggi akhir-akhir ini yakni berkisar di atas US$100-120 per barel.

Melangitnya harga minyak dunia turut memengaruhi harga bahan bakar minyak (BBM) di berbagai negara, termasuk Indonesia. Arifin menyebut, harga keekonomian BBM Ron 90 maupun RON 92 di Indonesia seharusnya di atas Rp30.000 per liter.

"Harga keekonomian BBM RON 90 maupun RON 92, rata-rata di atas Rp30.000. Kita harus antisipasi ini karena situasi krisis energi tidak bisa diramalkan selesai tahun ini atau lebih lama lagi," kata Arifin dalam keterangan pers dikutip Senin, 27 Juni 2022.

Lebih lanjut, orang nomor satu di Kementerian ESDM ini membandingkan dengan harga BBM Indonesia yang sekarang masih di bawah harga keekonomian alias lebih murah dari seharusnya.

"Pertalite (RON 90) saja dijual Rp7.650, Pertamax (RON 92) kita jual Rp12.500. Makanya, kita perlu mengingatkan ke masyarakat agar menggunakan BBM seefisien mungkin. Ini berdampak pada membengkaknya alokasi subsidi," lanjut dia.

Seperti yang di informasikan sebelumnya, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menargetkan aturan pembelian Pertalite akan berlaku pada Agustus 2022 atau paling lambat September tahun ini.

Pengaturan ini bertujuan untuk memastikan distribusi BBM bersubsidi tepat sasaran ke kelompok masyarakat yang membutuhkan.

"Target BPH sendiri Agustus atau paling lambat September. Tapi tentu saja kewenangan itu bukan di kami karena itu Perpres," ujar Erika dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI, pada Kamis 23 Juni 2022.