Menteri ESDM Sebut Masela dan Proyek Migas Lain Ini Onstream Mulai 2030
- Masela diharapkan mampu melakukan pengiriman cargo LNG perdananya pada kuartal I-2030
Energi
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, terdapat beberapa proyek minyak dan gas bumi (migas) yang akan mulai berproduksi (onstream) hingga 2030.
Salah satu proyek tersebut yaitu Lapangan Abadi Blok Masela. Arifin menyebut, lapangan ini ditargetkan dapat onstream pada kuartal IV tahun 2029.
"Masela akan onstream pada awal 2030, lokasinya di lepas Pantai Aru,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI pada Rabu, 19 Juni 2024.
- Kasus Hasto Berlanjut, Ajudannya Kini Diuber-uber KPK
- Laba Lompat 1.335 Persen, Gowa Makassar (GMTD) Tebar Dividen Rp2,33 M
- GOLF Emiten Anak Tommy Soeharto IPO, Fokus Bangun Hotel Mewah di Bali
Masela diharapkan mampu melakukan pengiriman cargo LNG perdananya pada kuartal I-2030. Arifin mengaku Masela memang menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari masalah offshore-onshore, kemudian mundur lagi disebabkan Shell hengkang.
Namun saat ini proses pengalihan saham Shell yang hengkang sebagai salah satu operator di proyek memerlukan waktu. Hingga akhirnya dapat pengganti yakni Petronas dan Pertamina.
Selain Masela, Arifin juga merinci proyek migas lainnya seperti Lapangan Ande-Ande Lumut yang akan berproduksi di kuartal pertama 2028, kemudian Singa Laut Kuda Laut on-stream 2026 di Natuna, dan Sumur Hidayah yang on-stream di kuartal 1 2027 di ldi Madura untuk minyak bumi.
Serta Sumber Gas di Asap Kido Merah yang akan on-stream di kuartal IV 2025 di Papua, dan Geng North di Selat Makassar yang akan on-stream pada 2027 untuk gas bumi.
Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) INPEX Masela, LTD. telah menyelesaikan kegiatan survei lapangan tambahan sebagai bagian dari melanjutkan proses persetujuan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro mengatakan, proses persetujuan dokumen AMDAL merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka melanjutkan pengembangan Proyek Lapangan Gas Abadi.
Proyek Abadi Masela ini diestimasi memiliki volume produksi LNG tahunan dapat mencapai 9,5 juta ton per tahun, Proyek LNG Abadi diharapkan dapat menjadi pilar utama dalam meningkatkan ketahanan energi Indonesia, serta menyediakan pasokan energi bersih yang stabil dalam jangka panjang.
“Perkembangan yang ada, tidak lepas dari upaya SKK Migas untuk mendorong akselerasi pengembangan Proyek LNG Abadi sejak Pemerintah menyetujui revisi ke-2 POD I,”ujar Hudi dilansir pada Rabu, 13 Maret 2024.