Menteri LHK Siti Nurbaya dalam Pembukaan Paviliun Indonesia di COP28, Dubai, UEA, Kamis, 30 November 2023
Nasional

Menteri LHK di COP28: Presiden Tak Hanya Tebar Janji Soal Iklim

  • Indonesia berhasil menunjukkan kepemimpinannya di bidang pengendalian iklim saat fenomena El Nino melanda. Hal itu dibuktikan dengan hanya 16% dari total kebakaran hutan dan lahan yang disebabkan oleh kebakaran gambut.

Nasional

Khafidz Abdulah Budianto

JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menyatakan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait iklim tidak sekeladar janji atau klaim di atas kertas. Namun didasarkan pada memberikan contoh. Hal itu disampaikan oleh Siti Nurbaya dalam Pembukaan Paviliun Indonesia di COP28, Dubai, UEA, Kamis, 30 November 2023.

“Hasil-hasil penting dalam bidang iklim tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan Presiden Jokowi dalam bidang iklim didasarkan pada kepemimpinan yang memberi contoh-bukan sekadar klaim, janji, atau komitmen di atas kertas,” kata Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar dalam sambutannya, dikutip Jumat, 1 Desember 2023. 

Siti mengatakan kepemimpinan iklim oleh Presiden Jokowi merupakan bagian integral dari warisan beliau. Hal itu terlihat jelas dalam pembentukan sistem tata kelola karbon berbasis hukum, yang memprioritaskan pencapaian target Kontribusi Nasional (NDC) Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Siti menyampaikan soal hasil-hasil penting dari aksi-aksi perubahan iklim yang sedang diakukan Indonesia adalah di bawah kepemimpinan kuat Presiden Jokowi. Salah satu program yang berkontribusi besar ialah Indonesia’s FOLU Net Sink 2030. Program ini diluncurkan pada COP26 dan diteken oleh Presiden Jokowi sebagai regulasi pada Oktober 2021.

Siti mengatakan target FOLU Net Sink 2030 ini lebih dari sekadar janji yang dibuat di atas kertas. “Kita secara konsisten telah menunjukkannya melalui tindakan nyata di lapangan,” paparnya. Menteri LHK itu menyebut dalam beberapa tahun terakhir Indonesia berhasil mengurangi laju deforestasi lebih banyak jika dibandingkan dengan negara lain. 

Dirinya juga mengatakan Indonesia tetap teguh dalam memastikan sektor FOLU berkontribusi terhadap pengurangan emisi Indonesia sebesar 60%. Indonesia berhasil menunjukkan kepemimpinannya di bidang pengendalian iklim saat fenomena El Nino melanda. Hal itu dibuktikan dengan hanya 16% dari total kebakaran hutan dan lahan yang disebabkan oleh kebakaran gambut serta tidak menimbulkan kabut asap lintas batas.

Keberhasilan dalam mengatasi kondisi itu disebut Siti tidak sebagai sesuatu yang terjadi begitu saja namun sebagai hasil tindakan nyata. “Pencapaian ini tidak terjadi secara autopilot, namun merupakan hasil dari tindakan nyata terhadap perubahan iklim di lapangan, termasuk keberhasilan dalam menghindari kebakaran besar selama pandemi global COVID-19,” paparnya.

Siti memastikan target iklim FOLU Net Sink 2030 sesuai rencana sama artinya dengan melindungi spesies utama dan habitatnya. Termasuk juga upaya restorasi gambut berbasis masyarakat dan rehabilitasi mangrove seluas jutaan hektar.

Dalam paparannya, Siti mengungkapkan prioritas Indonesia dalam COP28 yaitu menyoroti hasil iklim dari aksi yang telah dilakukan terutama dalam memastikan target-target iklim FOLU Net Sink 2030 Indonesia tetap berjalan sesuai rencana. Berjalannya program tersebut sesuai rencana dapat mempertahankan kendali dan memainkan peran untuk mencapai tujuan peningkatan Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Siti juga mengajak para pemuda untuk berpartisipasi dalam pemulihan lingkungan melalui gaya hidup ramah lingkungan. Hal itu menurutnya telah dilakukan oleh KLHK dengan mengadvokasi pengembangan generasi sadar lingkungan yang ditanamkan nilai-nilai cinta lingkungan sejak tahun 2014.

Dirinya menyebut bahwa generasi sekarang berpartisipasi aktif dalam pengambilan kebijakan dan pengambilan keputusan mengenai sumber daya alam dan lingkungan hidup Indonesia serta akan lebih sistematis bekerja dalam program Green Ambassador.

Menutup sambutannya, Siti mengatakan COP28 menjadi partisipasi terakhir Presiden Jokowi dan dirinya usai hampir satu dekade dengan mengukir warisan iklim yang luas di Indonesia. “Warisan iklim ini telah secara konsisten ditunjukkan melalui kepemimpinan yang memberi contoh. Kita telah melakukan upaya sebaik mungkin, dengan inklusif dan kolaboratif,” pungkasnya.