<p>Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto dalam konferensi video mengenai harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok terhadap ancaman penyebaran COVID-19 di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa 18 Maret 2020. (Sumber: https://www.kemendag.go.id/)</p>
Nasional & Dunia

Menteri Perdagangan G20 Pastikan Pasokan Medis Aman

  • Akibat pandemi virus corona (COVID-19) yang terus menyebar, menteri perdagangan negara-negara G20 memastikan pasokan obat dan alat medis aman dalam perlintasan pasar global.

Nasional & Dunia
Khoirul Anam

Khoirul Anam

Author

Akibat pandemi virus corona (COVID-19) yang terus menyebar, menteri perdagangan negara-negara G20 memastikan pasokan obat dan alat medis aman dalam perlintasan pasar global.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan Indonesia mulai memperkuat kolaborasi dengan negara-negara anggota G20 demi menghadapi tantangan perekonomian di tengah pandemi COVID-19. Langkah ini dilakukan dalam rangka memberikan sinyal kepercayaan terhadap perekonomian global di tengah pandemi ini.

“Hal utama adalah untuk memastikan kelancaran arus barang dan jasa lintas batas, terutama untuk pasokan medis yang vital dan produk pertanian yang penting,” kata Mendag dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, 30 Maret 2020.

Agus menjelaskan, telah digelar pertemuan luar biasa tingkat menteri perdagangan negara-negara G20 melalui virtual demi membahas masalah tersebut. Pertemuan virtual seluruh menteri perdagangan G20 digagas oleh Arab Saudi sebagai Presidensi G20 tahun 2020.

Pertemuan tingkat menteri perdagangan ini menghasilkan kesepakatan mengenai pentingnya G20 untuk menjaga tetap mengalirnya arus barang dan jasa, terutama pasokan obat-obatan vital.

Dia menambahkan, kesepakatan ini merupakan tindak lanjut dari mandat yang ditugaskan oleh para pemimpin G20 pada Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa (KTT LB) G20 baru-baru ini.

Sebelumnya, para menteri perdagangan diberikan mandat oleh pimpinan untuk memastikan suplai peralatan medis dan produk pertanian pokok, menjaga rantai pasok global, dan menghindari disrupsi perdagangan.

Selain itu, mereka juga diminta untuk segera mengkaji dampak pandemi COVID-19 di bidang perdagangan, menciptakan iklim perdagangan dan investasi yang bebas, adil, tidak diskriminatif, dapat diprediksi dan stabil, serta untuk terus membuka pasar.

“Kemendag di bawah koordinasi Kemenko Perekonomian berkomitmen meluncurkan paket stimulus berikutnya untuk mengatasi dampak pandemi COVID-19,” tutur Agus. (SKO)