Pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara Tbk.
Industri

Menuju Era Bebas Emisi 2060, Ini Persiapan PGN

  • Komisaris PGN Arcandra Tahar mengungkapkan strategi perusahaan untuk berperan dalam mewujudkan era bebas emisi tahun 2060.

Industri

Muhammad Farhan Syah

JAKARTA – Subholding gas Pertamina yakni PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melakukan perluasan utilitas dan infrastruktur untuk mendukung rencana pemerintah dalam mewujudkan target Net Zero Emission (NZE) atau era bebas emisi tahun 2060.

Pengembangan infrastruktur gas bumi yang dilakukan PGN semakin gencar dilakukan seiring dengan meningkatnya kebutuhan dunia terhadap energi bersih saat ini di tengah masa transisi menuju era bebas emisi.

Hal tersebut juga mengingat bahwa gas bumi merupakan salah satu produk turunan dari energi fosil yang saat ini terbukti bersih untuk digunakan. Selain itu, potensi peningkatan Gas Rumah Kaca (GRK) akibat emisi yang dihasilkan pada penggunaannya hampir nihil.

Komisaris Utama PGN Arcandra Tahar menyebutkan masa transisi dalam menuju era bebas emisi ini merupakan kesempatan bagi PGN untuk dapat memaksimalkan penggunaan gas yang jauh lebih bersih dalam menyongsong kebutuhan energi dunia kelak.

“Energi masa transisi untuk mencapai target tersebut (adalah) energi yang bersih dari fosil yaitu gas. Eropa pun mulai sekarang memakai kembali gas. Artinya, kebutuhan gas akan sangat signifikan. Ini kesempatan kita untuk menggunakan gas yang jauh lebih bersih,” ujar Arcandra Tahar dalam webinar PGN Energy Economic Outlook 2022 dikutip Senin, 17 Januari 2022.

Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto dalam acara tersebut juga menyebutkan masa transisi menuju era bebas emisi akan sangat baik dalam memberikan optimisme bagi perkembangan PGN kedepan nya.

“Pengelolaan energi nasional dan dunia, masih tetap menumbuhkan optimisme PGN ke depan dalam mengembangkan infrastruktur dan meningkatkan pemanfaatan gas bumi dalam transisi energi saat ini,” ujar Haryo.

Diprediksi mulai tahun 2022-2027, suplai Liquified Natural Gas (LNG) juga akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi gas bumi pada moda transportasi  seperti  kapal, kendaraan logistik, darat hingga kerata api.

Sedangkan segmen industri sendiri disebut masih tetap menjadi tulang punggung permintaan terbesar Subholding Gas ke depannya. Hal tersebut ditandai dengan mulai meningkatkan kebutuhan penyediaan gas bagi industri kilang ataupun smelter seiring adanya kebijakan larangan ekspor pada mineral bahan mentah saat ini.

PGN juga menargetkan pertumbuhan pengelolaan niaga Subholding Gas pada 2027 sebesar 1.400 Billion Bristh Thermal Unit Per Day (BBTUD).

Sedangkan, untuk tahun 2022 PGN menargetkan peningkatan pengelolaan niaga Subholding Gas pada sektor retail, komersial, kelistrikan hingga perdagangan LNG internasional dengan total pengelolaan sebesar 1.000 BBUTD.