Menunggu Duel S-300 Vs Patriot di Ukraina
- Patriot dan S-300 pada dasarnya memiliki tugas sama. Divisi yang tersisa saat ini sedang dalam perjalanan ke lokasi yang ditentukan. Yakni menangkis serangan udara. Tetapi di Ukraina kisahnya akan berbeda.
Tekno
KYIV-Patriot dan S-300 pada dasarnya memiliki tugas sama. Divisi yang tersisa saat ini sedang dalam perjalanan ke lokasi yang ditentukan. Yakni menangkis serangan udara. Tetapi di Ukraina kisahnya akan berbeda.
Ukraina telah mengkonfirmasi satu unit sistem rudal anti-pesawat Patriot telah berhasil dikerahkan ke Ukraina. Divisi yang tersisa diperkirakan akan segera tiba. Sistem buatan Amerika ini akan menjadi salah satu payung udara penting untuk Ukraina yang terus menghadapi gempuran udara.
Juru Bicara Komando Angkatan Udara Angkatan Bersenjata Ukraina Yuriy Ihnat berharap pengerahan itu akan membuahkan hasil yang positif, terutama dalam melawan pesawat Rusia.
Di sisi lain Rusia telah terbukti menggunakan S-300 dalam peran yang berbeda. Sistem pertahanan udara ini telah digunakan di banyak kesempatan untuk menyerang target darat. Ini menjadikan Patriot dan S-300 berpotensi untuk head to head dalam arti yang sebenarnya. Patriot akan berusaha merontokkan serangan S-300.
Ihnat meyakini sistem Patriot dapat mencegat rudal S-300 Rusia. Namun dia juga mencatat bahwa militer Rusia memiliki banyak rudal S-300.
“tantangan menembak jatuh rudal S-300 menggunakan Patriot bukanlah biaya. Tetapi banyaknya rudal yang dimiliki militer Rusia. Beberapa bulan yang lalu, 6.000 hingga 7.000 rudal S-300 dilaporkan berada di gudang senjata mereka,” katanya.
- Belum Penuhi Target, Realisasi DMO Minyak Goreng Masih 55 Persen Hingga April 2023
- Pertamina: Permintaan BBM Naik 43 Persen Saat Puncak Mudik 2023
- Inilah Foto Close-up Pertama Deimos, Si Bulan Mars
Ihnat menyarankan bahwa menghancurkan rudal ini di darat akan lebih praktis. Dia menekankan perlunya kehati-hatian menilai jumlah rudal Patriot yang tersedia, dan membandingkannya dengan jumlah rudal S-300 yang dimiliki militer Rusia.
S-300 sendiri memiliki hulu ledaknya yang relatif kecil akurasi yang terbatas untuk target darat. Masuk akal karena senjata ini didedikasikan untuk menembak target udara. Sejumlah ahli menilai mencoba menembak jatuh rudal S-300 dengan rudal Patriot tidak masuk akal. Dengan hulu ledak yang kecil, rudal S-300 tidak pernah digunakan untuk menyerang target penting yang strategis.
Sistem Patriot akan memungkinkan Ukraina untuk mencegat dan menghancurkan rudal yang masuk dan melindungi dari pesawat musuh. Namun, militer Ukraina telah menyatakan kekhawatiran tentang strategi potensial yang mungkin digunakan Rusia dalam meluncurkan rudal S-300 di Ukraina.
Menurut Ihnat militer Rusia dapat menggunakan rudal S-300 mirip dengan penyebaran drone Shahed. Mereka ditujukan untuk membanjiri dan menguras sistem pertahanan udara Ukraina melalui peluncuran salvo. Ini masuk akal mengingat banyaknya stok rudal S-300 yang dimiliki Rusia.
“Rusia menggunakan drone Shahed buatan Iran untuk menemukan sistem pertahanan udara Ukraina. Dan kemudian menargetkannya untuk melemahkan pertahanan kami,” katanya dikutip Sky News.
Dia menyoroti biaya sumber daya yang dihabiskan untuk melawan serangan ini sebagai ciri perang gesekan. Di mana kedua belah pihak bertujuan untuk menghabiskan sumber daya satu sama lain.
Tetapi selain kemampuan pertahanan praktisnya, sistem pertahanan rudal Patriot memiliki nilai simbolis bagi Kyiv. Akuisisi teknologi militer canggih semacam itu akan menandakan Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk mendukung Ukraina dan upayanya melawan serangan Rusia.
Kemampuan Patriot
Sistem pertahanan rudal Patriot memiliki jangkauan hingga 100 km. Dan dapat secara efektif mencegat dan menghancurkan rudal balistik jarak jauh dan pesawat dari jarak jauh.
Sistem dapat mengidentifikasi dan menghilangkan ancaman dari jarak ratusan kilometer. Selain itu, sistem Patriot menawarkan kemampuan radar kuat yang lebih unggul dari sistem pertahanan udara lainnya. Ini memungkinkan untuk membedakan dengan lebih mudah antara teman dan lawan.
Beberapa orang mempertanyakan keefektifan rudal Patriot. Sebuah tajuk di Foreign Policy tahun 2018 mengklaim bahwa mereka gagal di mana-mana. Namun pernyataan ini ditepis oleh para pejabat militer Amerika sebagai sesuatu yang dibesar-besarkan.
Ada saat-saat ketika keefektifan sistem Patriot disalahartikan kepada masyarakat umum. Misalnya, selama Perang Teluk pejabat militer mengklaim bahwa sistem tersebut telah berhasil mencegat semua kecuali dua rudal Scud Irak.
Namun Pentagon kemudian merevisi angka ini menjadi tingkat keberhasilan 50 persen. Meskipun tingkat kemanjuran sistem diyakini lebih tinggi saat ini, tidak mudah untuk mendapatkan angka yang akurat.
Terlepas dari kritik atau kekhawatiran tentang keefektifannya, sistem Patriot masih secara signifikan meningkatkan kemampuan pertahanan Ukraina. Senjata ini juga berfungsi sebagai demonstrasi dukungan dari negara-negara Barat terhadap Ukraina.