<p>Ilustrasi menara telekomunikasi. / Pixabay</p>
Korporasi

Menurut Ekonom, Sektor-sektor Ini Akan Unggul pada Tahun 2023!

  • "Kita percaya pertumbuhan ekonomi masih positif. Struktur ekonomi kita saat ini sangat ditopang oleh konsumsi dalam negeri sehingga dampak dari eksternal untuk ekonomi kita lebih terbatas," papar Josua.
Korporasi
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Ekonom PT Bank Permata Tbk (kode saham: BNLI) Josua Pardede membeberkan prediksi mengenai sejumlah sektor yang akan unggul pada tahun 2023.

Menurut Josua, salah satu sektor yang akan unggul pada tahun 2023 adalah energi.

Kinerja saham-saham sektor energi dikatakannya berada di tren positif yang melaju seiring dengan kenaikan harga dan transaksi komoditas.

"Sampai kuartal II-2023, (komoditas) diperkirakan masih akan cukup tinggi harganya, khususnya batu bara. Semester II-2023, harga komoditas akan kembali melandai karena permintaan menurun dan suplai meningkat," ujar Josua dalam Webinar Market Outlook Indo Premier Sekuritas, Sabtu, 26 November 2022.

Selain energi, sektor yang diprediksi Josua akan moncer tahun depan di antaranya telekomunikasi.

Pasalnya, sektor telekomunikasi akan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional karena adanya komitmen dari pemerintah untuk mendorong transformasi digital dan perekonomian di sektor keuangan.

"Pangsa ekonomi digital Indonesia hingga 2025 ini masih memiliki pertumbuhan yang positif dan akan berkembang terus sehingga kebutuhan infrastruktur digital juga akan terus berkembang," kata Josua.

Kemudian, Josua pun memprediksi sektor bahan baku akan unggul pada tahun 2023, khususnya untuk industri nikel, bauksit, timah, dan tembaga.

Sektor konsumsi siklikal dan nonsiklikal pun dinilai Josua akan unggul karena kebutuhan dasar masyarakat tetap harus terpenuhi.

Kemudian, Josua pun melihat sektor infrastruktur masih berpotensi pada tahun 2023, khususnya untuk emiten yang berkaitan dengan pembangunan smelter dan kawasan industri.

"Kita percaya pertumbuhan ekonomi masih positif. Struktur ekonomi kita saat ini sangat ditopang oleh konsumsi dalam negeri sehingga dampak dari eksternal untuk ekonomi kita lebih terbatas," papar Josua.

Kendati demikian, Josua mengatakan ada beberapa hal yang tetap dapat menjadi ancaman tahun depan, di antaranya perlambatan ekonomi global yang mendorong normalisasi harga komoditas.

Kemudian, kenaikan suku bunga global dan domestik, tingginya inflasi, konflik geopolitik. Pemilu yang akan dilaksanakan pada 2024 pun dinilai Pardede dapat mempengaruhi kinerja ekonomi dalam negeri.