Presiden AS Joe Biden
Dunia

Menyimak Strategi Biden Merangkul Kembali Kawasan Indo-Pasifik

  • Presiden Joe Biden bertemu dengan para pemimpin pulau Pasifik untuk kedua kalinya dalam setahun terakhir, Senin 25 September 2023. Hal itu sebagai bagian menghentikan penetrasi China ke dalam wilayah strategis yang selama ini Washington anggap sebagai wilayah kekuasaannya sendiri.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Presiden Joe Biden bertemu dengan para pemimpin pulau Pasifik untuk kedua kalinya dalam setahun terakhir, Senin 25 September 2023. Hal itu sebagai bagian menghentikan penetrasi China ke dalam wilayah strategis yang selama ini Washington anggap sebagai wilayah kekuasaannya sendiri.

Sebelum menyambut para pemimpin pulau, yang berkumpul di bawah payung Forum Kepulauan Pasifik (PIF) yang terdiri dari 18 negara, Biden mengumumkan pengakuan diplomatik Amerika Serikat terhadap dua negara kepulauan Pasifik yaitu Kepulauan Cook dan Niue.

“Amerika Serikat berkomitmen memastikan kawasan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, makmur, dan aman. Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan semua negara di sekitar meja ini untuk mencapai tujuan itu,” kata Biden pada upacara penyambutan, dikutip dari Reuters, Selasa 26 September 2023.

Biden berjanji bekerja sama dengan Kongres untuk menyediakan US$200 juta lebih dalam pendanaan untuk wilayah tersebut. Dana itu untuk membiayai proyek-proyek yang bertujuan mengurangi dampak perubahan iklim, memacu pertumbuhan ekonomi, melawan penangkapan ikan ilegal, dan meningkatkan kesehatan masyarakat. 

“Program dan kegiatan baru ini terus menunjukkan komitmen AS untuk bekerja sama dengan Kepulauan Pasifik dalam memperluas dan memperdalam kerja sama kami di tahun-tahun mendatang,” ujar AS dalam sebuah dokumen. Kedua belah pihak sepakat mengadakan pertemuan puncak lagi pada tahun 2025 dan keterlibatan politik setiap dua tahun setelahnya.

Perdana Menteri Kepulauan Cook Mark Brown, ketua forum pulau, menyebut KTT itu sebagai sebuah peluang untuk mengembangkan kemitraan demi kemakmuran. Dia mendesak Washington aktif terlibat dalam pertemuan para pemimpin PIF ke-52 yang akan dia selenggarakan dalam beberapa pekan untuk mendukung Strategi 2050-nya.

Setahun yang lalu, Biden menjadi tuan rumah pertemuan perdana 14 negara kepulauan Pasifik. Dia seharusnya bertemu dengan mereka lagi di Papua Nugini pada bulan Mei. Namun, pertemuan tersebut dibatalkan ketika krisis batas utang AS memaksa Biden memotong perjalanan Asia.

Tahun lalu, pemerintahannya berjanji membantu penduduk pulau melawan “tekanan ekonomi” dari China. Dalam sebuah pernyataan bersama, mereka berkomitmen untuk memperkuat kemitraan, menyatakan bahwa AS dan pasifik memiliki visi untuk wilayah di mana demokrasi akan dapat berkembang.

Biden mengatakan mengakui Kepulauan Cook dan Niue sebagai negara berdaulat dan merdeka akan memungkinkan AS untuk memperluas cakupan kemitraan yang bertahan lama. Dia mengatakan KTT ini adalah untuk membangun dunia yang lebih baik.

Di Baltimore akhir pekan lalu, para pemimpin pulau Pasifik mengunjungi pemotong Penjaga Pantai di pelabuhan dan diberi pengarahan tentang pemberantasan penangkapan ikan ilegal oleh Komandan Penjaga Pantai.

Mereka juga menghadiri pertandingan Liga Sepak Bola Nasional hari Minggu antara Baltimore Ravens dan Indianapolis Colts. Lusinan pemain NFL berasal dari warisan Kepulauan Pasifik.

Beberapa Melewatkan KTT

Perwakilan dari semua 18 anggota PIF menghadiri KTT tersebut, tetapi tidak semuanya di tingkat pemimpin. Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare, yang telah memperdalam hubungan dengan China, tidak hadir. Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan AS kecewa dengan hal ini.

Washington tampaknya tidak membuat kemajuan dalam penawaran dana infrastruktur yang substansial dan bantuan yang diperluas ke Solomon. Sogavare mengunjungi China pada Juli, mengumumkan perjanjian kepolisian dengan Beijing yang didasarkan pada pakta keamanan yang ditandatangani tahun lalu.

Gedung Putih pada tahun 2022 mengatakan AS akan menginvestasikan lebih dari US$810 juta dalam program yang diperluas untuk membantu kepulauan Pasifik. Direktur Program Pulau Pasifik di Lowy Institute Australia Meg Keen mengatakan meskipun AS telah membuka kedutaan baru dan kantor USAID di wilayah tersebut sejak KTT tahun lalu, Kongres belum menyetujui sebagian besar janji pendanaan yang dibuat tahun lalu.

Dia menambahka negara-negara kepulauan Pasifik menyambut keterlibatan kembali AS dengan kawasan itu, tetapi tidak ingin pergumulan geopolitik mengakibatkan eskalasi militerisasi. 

Perdana Menteri Vanuatu Sato Kilman juga tidak menghadiri KTT tersebut. Dia dipilih oleh anggota parlemen dua pekan lalu untuk menggantikan Ismail Kalsakau, yang kalah dalam mosi tidak percaya atas tindakan termasuk menandatangani pakta keamanan dengan sekutu AS, Australia.

AS masih bernegosiasi untuk membuka kedutaan besar di Vanuatu, tetapi belum meningkatkan keterlibatan secara signifikan dengan negara itu, yang menganggap China sebagai kreditor eksternal terbesarnya. China menandatangani perjanjian kepolisian dengan Vanuatu bulan lalu.

Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan AS berada di jalur yang tepat untuk membuka kedutaan Vanuatu pada awal tahun depan. Fiji telah menyambut kehadiran regional AS yang lebih kuat karena membuat Pasifik lebih aman.

Namun Kiribati, salah satu negara kepulauan Pasifik paling terpencil, 2.500 mil (4.000 km) barat daya Hawaii, mengatakan tahun ini pihaknya berencana untuk meningkatkan lapangan terbang bekas Perang Dunia II dengan bantuan China.