<p>Pengolahan sampah menjadi rupiah. / Astra.co.id</p>
Nasional & Dunia

Menyulap Sampah Jadi Jutaan Rupiah

  • KBA Telagamurni mampu menghasilkan sekitar Rp13 juta dari hasil tabungan sampah plastik yang telah diolah melalui bank sampah.

Nasional & Dunia
Khoirul Anam

Khoirul Anam

Author

JAKARTA – Pengurangan penggunaan kantong plastik dinilai mampu meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar melalui program bank sampah. Program pembinaan bank sampah yang dilakukan PT Astra International Tbk. (ASII) berhasil mengelola 43,18 ton sampah plastik melalui 30 bank sampah di 16 provinsi.

Sejak Februari hingga akhir Juni, bank sampah diterapkan di wilayah Kampung Berseri Astra (KBA) untuk membantu meningkatkan pendapatan masyarakat sekitarnya melalui hasil sampah yang telah ditabung.

Diketahui, masyarakat KBA Telagamurni, Kabupaten Bekasi berhasil meningkatkan pendapatan melalui pengelolaan sampah. Setiap bulan, KBA Telagamurni mampu menghasilkan sekitar Rp13 juta dari hasil tabungan sampah plastik yang telah diolah melalui bank sampah.

Chief of Corporate Affairs Astra, Riza Deliansyah, mengatakan, kegiatan pengurangan sampah plastik harus dilakukan secara komprehensif demi mendorong masyarakat luas agar turut berkontribusi.

“Bank sampah tersebut juga memberikan manfaat untuk membantu para warga dalam pembiayaan pendidikan anak usia dini (PAUD). Layaknya program tabungan yang memudahkan para warga, hasil dari sampah yang telah dikumpulkan dapat dikonversikan menjadi nilai yang dapat digunakan untuk membiayai program PAUD,” kata dia di Jakarta, Selasa, 21 Juli 2020.

Sementara itu, tokoh penggerak KBA Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Mahariah, turut membina bank sampah yang berada di KBA Pulau Pramuka. Sehingga, membuat warga sekitar mampu menghasilkan sekitar Rp1,3 juta berdasarkan data Maret 2020 dari mengelola sampah.

“KBA Pulau Pramuka, menjadi tempat saya untuk memperjuangkan kehidupan baru bagi warga sekitar. Demi melestarikan lingkungan, banyak upaya yang dilakukan untuk mendorong para warga, salah satunya dengan cara mengelola sampah plastik untuk menjadi kebutuhan sehari-hari,” kata dia. (SKO)