Menteri Pertahanan Saudi Pangeran Khalid bin Salman Bertemu dengan Delegasi Houthi Yaman di Riyadh
Dunia

Merajut Asa Perdamaian di Yaman

  • Sejak tahun 2015, Houthi telah berperang melawan aliansi militer yang dipimpin Arab Saudi dalam konflik yang telah menewaskan ratusan ribu orang dan membuat 80% penduduk Yaman bergantung pada bantuan kemanusiaan.
Dunia
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA - Arab Saudi menyambut positif perkembangan pembicaraan dengan pemberontak Houthi Yaman. Mereka telah menyelesaikan perundingan selama lima hari terkait penyelesaian konflik Yaman. Delegasi Houthi meninggalkan Riyadh dan kembali ke Sanaa, Selasa 19 September 2023. 

Dikutip dari Al Arabiya, Rabu 20 September, Saudi dan Houthi telah mencapai beberapa kemajuan pada poin-poin penting. Itu termasuk batas waktu keluarnya pasukan asing dari Yaman serta mekanisme pembayaran gaji para pegawai negeri. 

Dua sumber mengungkapkan perwakilan Saudi dan Houthi setuju untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut setelah konsultasi. Kementerian Pertahanan Arab Saudi menyatakan kembali komitmennya untuk mendorong dialog di antara semua pihak yang bertikai di Yaman.

Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Saudi Pangeran Khalid bin Salman setelah bertemu delegasi Houthi. “Saya menekankan dukungan Kerajaan untuk Yaman dan kembali mengonfirmasi komitmen kami untuk mendorong dialog di antara semua pihak, guna mencapai solusi politik komprehensif di bawah pengawasan PBB,” ujarnya.

Delegasi Houthi tiba di Arab Saudi pekan  lalu. Ini merupakan kunjungan resmi pertama ke kerajaan tersebut sejak perang pecah di Yaman pada tahun 2014, setelah kelompok yang bersekutu dengan Iran itu menggulingkan pemerintahan yang didukung Saudi di sana.

Pembicaraan difokuskan pada pembukaan penuh pelabuhan yang dikuasai Houthi dan bandara Sanaa, pembayaran gaji pegawai negeri, upaya rekonstruksi, dan batas waktu untuk pasukan asing yang meninggalkan Yaman. Kesepakatan tersebut akan memungkinkan PBB memulai kembali proses perdamaian politik yang lebih luas.

Sejak tahun 2015, Houthi telah berperang melawan aliansi militer yang dipimpin Arab Saudi dalam konflik yang telah menewaskan ratusan ribu orang dan membuat 80% penduduk Yaman bergantung pada bantuan kemanusiaan.

Amerika Serikat telah memberikan tekanan kepada sekutunya, Arab Saudi, untuk mengakhiri perang tersebut. Negeri Paman Sam menghubungkan sebagian dukungan militer kepada kerajaan tersebut dengan menghentikan keterlibatannya di Yaman.