Elon Musk
Dunia

Merasa Tak Aman di Kantor, Elon Musk Bawa Bodyguard Sampai Kamar Mandi

  • Elon Musk dikabarkan menyewa banyak bodyguard untuk mengawalnya di kantor Twitter di San Fransisco
Dunia
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

AUSTIN - Elon Musk dikabarkan menyewa banyak bodyguard untuk mengawalnya di kantor Twitter di San Fransisco. Ekstremnya lagi, bodyguard tersebut bahkan mengikutinya hingga masuk kamar mandi.

Seorang Insinyur Twitter mengatakan bahwa bodyguard yang disewa Elon Musk mirip seperti yang tampak di film Holywood. Mereka bertubuh besar dan tinggi.

Penggunaan bodyguard sebetulnya wajar dilakukan oleh sejumlah eksekutif. Namun, hal ini biasanya dilakukan ketika mereka tengah berada di luar atau melakukan perjalanan.

Penyewaan bodyguard oleh Elon Musk di kantor Twitter tentunya memiliki makna tersendiri. Tampaknya, sang miliarder tak percaya pada karyawannya sendiri.

Selain dirinya sendiri, Elon Musk rupanya juga memastikan keamanan untuk keluarganya. Sebagai informasi, Ia meningkatkan sistem keamanan untuk sang ayah, Elon Musk di kediamannya yang berada di Afrika Selatan. Keamanan tersebut meliputi  penjaga bersenjata 24 jam, kamera, dan pagar listrik.

Sebelumnya, Ayah Musk, Errol Musk Januari lalu pernah mengatakan  bahwa bahwa dia mengkhawatirkan keselamatan putranya meskipun dia dilindungi oleh 100 penjaga keamanan.

Jauh sebelum Musk mengakuisisi Twitter, pria yang dijuluki Iron Man itu sepertinya khawatir dengan masalah keamanannya. Pada Mei tahun lalu, Ia menulis di akun Twitternya bahwa jika Ia  memiliki Twitter, mungkin harapan hidupnya akan berkurang.

Dia menanggapi pengguna Twitter yang mengatakan bahwa Musk harus menambahkan lebih banyak penjaga keamanan sebagai bagian dari Timnya.

Perlu diketahui, detail keamanan Musk menjadi sorotan pada bulan Desember setelah Musk mengatakan ada seorang penguntit gila yang melompat ke mobil yang membawa putranya di Los Angeles. 

Menanggapi hal tersebut, Departemen Kepolisian Pasadena Selatan kemudian mengatakan bahwa  tersangka dalam kasus itu diyakini adalah anggota tim keamanan Elon Musk.