Merasa Tak Pernah Punya Masalah, Pertemuan Prabowo dan Megawati Tinggal Tunggu Momentum
- Prabowo dan Megawati memiliki sejarah panjang dan sama sama memiliki kesetiaan terhadap cita-cita bangsa.
Nasional
JAKARTA - Pertemuan antara Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto, dan Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri, dipastikan akan segera berlangsung.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengonfirmasi bahwa pertemuan ini merupakan agenda penting yang telah lama direncanakan dan akan dilaksanakan pada saat yang dianggap paling tepat.
“Pasti akan terjadi, karena Pak Prabowo adalah Presiden RI. Beliau presiden dari seluruh rakyat Indonesia,"
Bagi banyak kalangan, momen ini bisa jadi simbol persahabatan yang telah terjalin sejak lama dan berpotensi menjadi landasan untuk merawat stabilitas politik serta memperkuat komitmen demokrasi di Indonesia.
Pertemuan ini dinilai akan berdampak pada perjalanan politik nasional. Menurut Hasto, posisi Prabowo sebagai presiden bagi seluruh rakyat Indonesia dan persahabatannya dengan Megawati menjadikan dialog ini sangat penting.
Hasto juga menyebut Prabowo dan Megawati memiliki sejarah panjang dan sama sama memiliki kesetiaan terhadap cita-cita bangsa. Dukungan Megawati, dengan pengaruhnya yang besar dalam politik Indonesia, bisa menjadi modal penting bagi Prabowo dalam menghadapi agenda-agenda nasional yang kompleks.
- Saham BBNI Makin Prospektif, Sejumlah Sekuritas Sarankan Buy
- IDCloudHost Hadirkan Solusi Server Sekolah untuk Kelancaran Digitalisasi Pendidikan
- Akrobat Pemerintah Selamatkan Sritex Usai Pailit
'Sehingga pertemuan antar pemimpin Bu Mega dan Pak Prabowo sangat penting apalagi dengan rekam jejak sejarah yang panjang. Menjadi sahabat itu dibangun sejak lama antara Bu Mega dan Pak Prabowo,” tambah Hasto.
Menurut Hasto, saat ini Prabowo tengah fokus mempersiapkan kabinet yang sedang bekerja mendukung visi pemerintahan barunya, sehingga pertemuan antara Mega-Prabowo tinggal menunggu momentum yang tepat.
“Tunggu momentumnya karena kemarin Pak Prabowo sedang mempersiapkan seluruh menteri-menterinya,” ujar Hasto.
Sinyal Netralitas dan Arah Pemerintahan Baru
Dalam pidato pelantikannya, Prabowo telah menekankan pentingnya netralitas aparatur negara. Pesan yang disambut baik oleh publik dan menjadi sorotan positif bagi komitmen demokrasi di pemerintahan barunya.
"Karena ini menjadi suatu tampilan kinerja pertama dari pemerintahan Presiden Prabowo. Dan dalam pidato beliau ketika dilantik sebagai presiden, Pak Prabowo menyampaikan komitmen untuk membangun demokrasi, untuk mewujudkan kedaulatan rakyat,” terang Hasto.
- Saham BBNI Makin Prospektif, Sejumlah Sekuritas Sarankan Buy
- IDCloudHost Hadirkan Solusi Server Sekolah untuk Kelancaran Digitalisasi Pendidikan
- Akrobat Pemerintah Selamatkan Sritex Usai Pailit
Menurut Hasto, hal ini menunjukkan keseriusan Prabowo dalam menjaga netralitas aparatur negara dalam proses politik, terutama menjelang Pilkada serentak. Komitmen ini memberikan harapan bahwa pemerintahan Prabowo akan menjunjung tinggi prinsip-prinsip demokrasi dan menghindari campur tangan berlebihan dalam proses politik lokal.
"Dengan pidato dari Presiden Prabowo kami percaya terhadap netralitas seluruh aparatur negara. Presiden Prabowo adalah presiden kita semua,” pungkas Hasto
Dengan demikian, pertemuan ini diharapkan menjadi simbol persahabatan, dukungan, dan dialog untuk menguatkan komitmen terhadap netralitas dan demokrasi, serta menjawab harapan masyarakat akan pemerintahan yang transparan dan berpihak pada kepentingan rakyat.