Nampak aktifitas petani tengah memanen dan memeriksa tempat budidaya jamur tiram di kawasan Pamijahan, Bogor, Jawa Barat. Senin 30 Agustus 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Foto

Meraup Rupiah Dari Budidaya Jamur Tiram

  • Makin banyak orang yang mengonsumsi jamur tiram. Tak pelak, usaha budidaya jamur jenis ini pun menjamur. Di alam bebas, jamur bernama Latin Pleurotus Ostreatus

Foto

Panji Asmoro

Makin banyak orang yang mengonsumsi jamur tiram. Tak pelak, usaha budidaya jamur jenis ini pun menjamur. Di alam bebas, jamur bernama Latin Pleurotus Ostreatus itu banyak tumbuh pada tanaman kayu yang telah mati atau layu. Makanya, tanaman ini juga sering disebut jamur tiram seringkali disebut jamur kayu.

Lantaran menanamnya tidak sulit dan tidak membutuhkan lahan yang luas , belakangan banyak orang yang tertarik membudidayakan. Selain gampang, budidaya jamur tiram juga menguntungkan karena permintaannya tinggi. "Budidaya jamur tiram jauh lebih mudah dibandingkan jamur lain, seperti jamur kuping dan jamur hitam," ujar Asep, petani jamur tiram di Pamijahan Kabupaten Bogor Jawa Barat.

Harga satu bibit jamur tiram yang dijual di pasaran berkisar antara Rp 5 - 10 ribu per pot plastik. Satu pot plastik bisa dipanen dalam enam hingga sepuluh kali dengan berat per pot mencapai setengah kg jamur. Tiap hari hasil panen berkisar antara 70 -100 Kg dan dijual ke ke pengepul dan pasar tradisional dengan harga sekitar Rp 10 - 12 ribu / Kilogram. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia