PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) laksanakan Public Expose di Jakarta, Kamis, 30 Maret 2023.
Korporasi

Merdeka Battery Materials (MBMA) Punya Salah Satu Sumber Daya Nikel Terbesar, Bisa Bertahan Lebih dari 20 Tahun

  • Sumber daya nikel itu berada di Tambang Konawe yang dikelola oleh PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) yang merupakan anak usaha dari MBMA.
Korporasi
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA – PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) memiliki salah satu sumber daya nikel terbesar yang diklaim bisa berproduksi hingga lebih dari 20 tahun hingga perseroan optimis bisa berkontribusi dalam hilirisasi rantai nilai baterai kendaraan listrik. 

Sumber daya nikel itu berada di Tambang Konawe yang dikelola oleh PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) yang merupakan anak usaha dari MBMA. 

Saat ini SCM memiliki sumber daya lebih dari 1,1 miliar bijih dry metric tonne yang mengandung 13,8 juta ton nikel dengan kadar 1,22% Ni dan 1,0 juta ton kobalt pada kadar 0,08% Co. Kapasitas produksi tambang SCM diperkirakan akan mencapai 14,6 juta wet metric tonnes pada 2024.

Presiden Direktur MBMA Devin Ridwan mengatakan, sebagai pemilik tambang nikel dengan salah satu sumber daya terbesar di dunia, perseroan berada dalam posisi yang cukup baik untuk mengambil kesempatan dalam hilirisasi rantai nilai baterai kendaraan listrik.

“Saat ini kami masih berada pada fase awal untuk berekspansi ke industri hilir di sepanjang rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik yang akan terintegrasi secara vertikal dengan sumber daya nikel yang mampu berproduksi lebih dari 20 tahun,” ujar Devin dalam konferensi pers Public Expose MBMA di Jakarta, Kamis, 30 Maret 2023. 

Untuk memperkuat modal perseroan, MBMA menawarkan sebanyak-banyaknya 11 miliar saham baru yang dikeluarkan dari portepel perusahaan atau 10,24% dari total saham perusahaan kepada publik melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Ditawarkan kepada investor di dalam dan di luar Indonesia mulai tanggal 12 hingga 14 April 2023, harga saham MBMA ditawarkan di harga Rp780-Rp795 perlembar dengan target peraihan dana sebanyak-banyaknya Rp9,62 triliun. 

Devin pun menyampaikan, pihaknya akan fokus untuk penyelesaian tahap satu fasilitas teknologi High Pressure Acid Leaching atau HPAL. 

"Yang menjadi fokus utama kami adalah menyukseskan penyelesaian tahap satu fasilitas HPAL sedang dibangun dengan kapasitas 6.000 ton tahap satu ini," katanya. 

Devin menambahkan, total investasi untuk fasilitas HPAL tahap satu berkisar US$1,28 miliar  atau setara dengan Rp19,32 triliun dalam asumsi kurs Rp15.100 per-dolar Amerika Serikat (AS) untuk kapasitas 60 ribu ton. HPAL menjadi tujuan perseroan dalam proses hilirisasi ini sebab HPAL akan memberikan kontribusi besar.

Selain itu, perseroan juga menargetkan di tahap awal pada 2025, HPAL dapat berkontribusi sekitar 25% dari EBITDA. 

"Ke depannya, kami akan terus meningkatkan kapasitas daripada HPAL menjadi 240 ribu ton, tentunya ini akan menjadi komponen atau penyumbang besar dibandingkan projek hilirisasi yang lain berdasarkan projek yang kami lakukan saat ini," katanya.