<p>Ilustrasi proyek pertambangan. / Dok. PT Merdeka Copper Gold Tbk</p>
Korporasi

Merdeka Copper Gold Catat Laba Bersih Rp85,04 Miliar pada Semester I-2021

  • Catatan tersebut membuat MDKA berhasil keluar dari catatan rugi bersih sebesar US$4,98 juta pada kuartal I-2021.
Korporasi
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Emiten tambang milik Sandiaga Uno dan Garibaldi ‘Boy’ Thohir, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), mencatat laba bersih sebesar US$10,85 juta atau setara Rp157,21 miliar (asumsi kurs Rp14.492 per dolar AS) pada kuartal II-2021.

Catatan tersebut membuat MDKA berhasil keluar dari catatan rugi bersih sebesar US$4,98 juta pada kuartal I-2021. Jika dihitung secara semesteran, MDKA pun mencatat laba bersih sebesar US$5,87 juta (Rp85,04 miliar) sepanjang semester I-2021.

Mengutip laporan keuangan interim di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 25 Agustus 2021, laba bersih MDKA sebesar US$5,87 juta itu sebenarnya anjlok 83,41% secara tahunan (year-on-year/yoy) jika dibandingkan dengan catatan semester I-2020 sebesar US$32,48 juta.

Sepanjang semester I-2021, MDKA mencatat pendapatan usaha sebesar US$135,42 juta (Rp1,96 triliun). Jumlah pendapatan tersebut terkoreksi 31,9% (yoy) dibandingkan dengan semester I-2020 yang sebesar US$198,81 juta (Rp2,88 triliun).

Tambang Tujuh Bukit milik MDKA berhasil menyumbangkan pendapatan sebesar US$84,7 juta pada semester I-2021. Lalu, Proyek Wetar menyumbangkan pendapatan sebesar US$49,55 juta dan lainnya menyumbangkan pendapatan US$1,17 juta.

Hongkong menjadi tujuan ekspor terbesar MDKA dengan hasil penjualan sebesar US$77,97 juta. Lalu, Tiongkok tercatat Rp16,98 juta, Korea US$14,07 juta, Singapura US$6,8 juta, dan Monako US$3,8 juta. Untuk pasar domestik, hasil penjualan MDKA tercatat US$15,87 juta.

Tekan Beban Pokok Pendapatan

Pada semester I-2021, MDKA berhasil menekan beban pokok pendapatan sebesar 12,6% (yoy) menjadi US$107 juta. MDKA mencatat beban pokok pendapatan senilai US$122,44 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Ini pun membuat laba kotor MDKA tercatat sebesar US$28,41 juta pada semester I-2021. Jumlah tersebut merosot 62,8% (yoy) dari laba kotor US$76,38 juta pada semester I-2020.

Tercatat kenaikan kas dan bank sebesar US$224,82 juta pada semester I-2021. Ini pun membuat posisi kas MDKA tercatat sebesar US$278,17 juta pada akhir periode ini. Pada awal tahun, posisi kas tercatat hanya sebesar US$51,03 juta.

Aset MDKA tercatat sebesar US$1,19 miliar pada semester I-2021, meningkat 28,1% dari akhir 2020 yang sebesar US$929,6 juta. Aset lancar tercatat sebesar US$457,33 juta sementara aset tidak lancar US$733,72 juta.

Dalam penjelasannya, peningkatan aset ini terutama disebabkan hasil dari private placement yang sebesar Rp2,44 triliun atau setara US$172,02 juta dan penerbitan obligasi berkelanjutan II tahap I tahun 2021 senilai Rp1,5 triliun (US$103,83 juta).

Di pos liabilitas tercatat juga ada peningkatan 24,4% menjadi US$455,06 juta pada semester I-2021 dibandingkan dengan US$365,96 juta pada akhir 2020. Sementara itu, ekuitas tercatat sebesar US$735,99 juta, meningkat dari posisi akhir 2020 yang sebesar US$563,65 juta.