Barry “Butch” Wilmore dan Sunita Williams.jpg
Dunia

Mereka Pergi ke Luar Angkasa untuk 8 Hari, Tetapi Kini Bisa Terjebak hingga 2025

  • Rencana itu berarti para astronaut akan menghabiskan lebih dari delapan bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Bukan  delapan hari

Dunia

Amirudin Zuhri

JAKARTA-Ketika dua astronaut Amerika lepas landas dalam misi uji coba ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada tanggal 5 Juni, mereka berharap akan kembali ke rumah dalam hitungan hari. Tetapi segalanya tidak berjalan sesuai rencana.

Hingga saat ini Barry “Butch” Wilmore dan Sunita Williams masih ada di sana. Melayang tinggi di atas Bumi hampir dua bulan kemudian. Pasangan itu  terjebak tanpa batas waktu. Dan  - sekarang menghadapi prospek tiba-tiba kehilangan musim panas sepenuhnya dan bahkan menghabiskan Natal dan Tahun Baru di luar angkasa.

Wilmore, 61, dan Williams, 58, menerbangkan pesawat antariksa Boeing Starliner ke stasiun ruang angkasa. Itu adalah penerbangan pertama sejenisnya dengan awak di dalamnya dan merupakan uji coba yang dirancang untuk melihat kinerja pesawat antariksa baru tersebut sebelum digunakan lebih sering.

Namun, masalah muncul saat wahana itu mendekat. Masalah meliputi kebocoran pada sistem propulsi dan beberapa pendorongnya mati.

Jadi meskipun mereka berhasil sampai ke stasiun luar angkasa dengan selamat, mereka akan membutuhkan moda transportasi alternatif untuk pulang. Jika Starliner dianggap tidak aman untuk kembali ke bumi.

Dalam jumpa pers  Rabu 7 Agustus 2024 sejumlah pejabat NASA mengatakan belum ada keputusan pasti yang diambil terkait langkah selanjutnya. "Pilihan utama kami adalah mengembalikan Butch dan Suni ke Starliner," kata Steve Stich, manajer Program Kru Komersial NASA. 

"Namun, kami telah melakukan perencanaan yang diperlukan untuk memastikan kami memiliki pilihan lain yang terbuka."

Salah satu opsi potensial yang dipertimbangkan, kata mereka, adalah menempatkan kedua astronaut tersebut dalam misi yang dijadwalkan diluncurkan pada bulan September, dan mengembalikan mereka ke bumi melalui misi tersebut pada bulan Februari 2025.

Penerbangan ke stasiun luar angkasa itu akan dilakukan oleh wahana SpaceX Crew Dragon. Rencana awalnya adalah empat awak akan ikut serta, tetapi dua kursi bisa dibiarkan kosong jika diperlukan.

Rencana itu berarti para astronaut akan menghabiskan lebih dari delapan bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Bukan  delapan hari  

Jika Crew Dragon digunakan, pesawat Starliner akan dikembalikan ke Bumi tanpa awak di bawah kendali komputer. Pejabat NASA mengatakan butuh waktu seminggu atau lebih untuk membuat keputusan akhir.

Ken Bowersox, Direktur Operasi Ruang Angkasa NASA kepada wartawan mengatakan bahwa peluang kembalinya Starliner tanpa awak telah sedikit meningkat. Ini  berdasarkan perkembangan yang terjadi selama satu atau dua minggu terakhir.

"Itulah sebabnya kami mencermati opsi itu lebih saksama untuk memastikan bahwa kami dapat menanganinya," katanya.

Pukulan untuk Boeing

Menggunakan pesawat SpaceX untuk mengembalikan para astronaut akan menjadi pukulan bagi Boeing. Selama bertahun-tahun mereka mencoba bersaing dengan SpaceX milik Elon Musk.  Crew Dragon SpaceX juga lebih berpengalaman.

Awal minggu ini, NASA menggunakan roket SpaceX untuk mengirimkan lebih banyak makanan dan perlengkapan ke ISS, termasuk pakaian tambahan untuk kedua astronaut. Bulan lalu, dalam jumpa pers singkat, pasangan itu mengatakan mereka sangat yakin dengan perjalanan pulang dan Starliner benar-benar mengesankan.

Ini adalah tugas ketiga di ISS bagi  Williams. Seorang pilot helikopter Angkatan Laut Amerika yang sudah pensiun. Sementara Wilmore adalah mantan pilot jet tempur yang telah ke luar angkasa dua kali sebelumnya. "Kami sangat sibuk di sini, terintegrasi langsung dengan kru," kata  Williams kepada wartawan saat panggilan pengarahan baru-baru ini.

"Rasanya seperti kembali ke rumah. Senang rasanya bisa melayang-layang. Senang rasanya berada di luar angkasa dan bekerja di sini bersama tim Stasiun Luar Angkasa Internasional," katanya. "Jadi ya, senang rasanya berada di sini."

Boeing berharap misi perdana Starliner akan membuka jalan bagi penggunaan kapsulnya secara rutin untuk misi bolak-balik ke stasiun. Space X Crew Dragon telah disetujui untuk misi NASA sejak 2020.

Meskipun para astronot akan menghabiskan lebih banyak waktu di luar angkasa daripada yang mereka rencanakan sebelumnya, astronot lainnya telah menghabiskan waktu yang lebih lama di atas permukaan Bumi. Valeri Polyakov dari Rusia menghabiskan 437 hari di luar angkasa di stasiun luar angkasa Mir pada pertengahan tahun 1990-an.

Tahun lalu, Frank Rubio kembali dari ISS setelah 371 hari, waktu terlama yang dihabiskan warga Amerika di luar angkasa. Dan Oleg Kononenko dari Rusia, yang saat ini juga berada di ISS, adalah orang pertama yang menghabiskan lebih dari 1.000 hari di luar angkasa selama kariernya.