Merespons Kenaikan Suku Bunga The Fed, 5 Aset Kripto Ini Diprediksi Bullish di Minggu Ketiga Juni 2022
- Afid melihat potensi bullish pada kripto ADA karena peluncuran alpha sidechain Ethereum Virtual Machine (EVM) pada 12 Juni.
Pasar Modal
JAKARTA - Di tengah kondisi yang dipenuhi kekhawatiran investor karena kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/The Fed), ada beberapa aset kripto yang diprediksi bullish di minggu ketiga Juni 2022.
Berdasarkan data Coin Market Cap, Kamis, 16 Juni 2022 pukul 11.30 WIB, Bitcoin beserta mayoritas aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar (big cap) mengalami pemulihan dalam 24 jam terakhir.
Bitcoin (BTC) alami kenaikan 5,96% ke posisi harga US$22.329 atau setara dengan Rp329,26 juta dalam asumsi kurs Rp14.746 perdolar Amerika Serikat (AS). Namun, dalam hitungan mingguan, BTC masih berada di zona merah dengan penurunan 26,17%.
Menurut trader Tokocrypto Afid Sugiono, pemulihan pasar kripto ini bukan sinyal yang menunjukkan datangnya tren bullish yang berkepanjangan.
Kenaikan ini dinilai Afid karena adanya para trader yang melakukan posisi short untuk sedikit mengambil keuntungan dan mencegah harga-harga aset kripto terjun ke bawah level support.
“Pullback atau koreksi sementara ini terjadi karena banyak trader yang mengambil posisi short sehingga transaksi sedikit terjadi. Mereka juga ingin mencegah harga kripto anjlok, karena sentimen The Fed nantinya. Jika itu terjadi, maka aksi jual besar-besaran diperkirakan tak terbendung,” ujar Afid dikutip dari keterangan tertulis yang diterima TrenAsia, Kamis, 16 Juni 2022.
- Jelang Pelantikan Menteri, Zulkifli Hasan hingga Raja Juli Antoni Tiba di Istana
- Mendag Lutfi Resmi Dicopot, Kasus Minyak Goreng Penyebabnya?
- Bank Muamalat Trouble, Pembukaan Rekening Baru dan Mobile Banking Tak Bisa Dilakukan
Pada hari Rabu, 15 Juni 2022, The Fed secara resmi menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin dan menjadi lonjakan paling agresif sejak tahun 1994. Kenaikan suku bunga itu dinilai Afid akan memicu keraguan pada investor untuk mengalokasikan dananya ke aset kripto.
“Kombinasi suku bunga AS yang tinggi dan ketakutan akan resesi sebagai faktor makro utama yang menyebabkan pasar penurunan kripto saat ini. Bear market akan terhenti, jika The Fed melonggarkan kebijakan moneter hawkish dengan menghentikan kenaikan suku bunga. Itu bisa terjadi dalam beberapa bulan ke depan,” tutur Afid.
Di tengah kondisi pasar yang rapuh karena kenaikan suku bunga The Fed, Afid melihat ada beberapa aset kripto yang berpotensi bullish di minggu ketiga Juni 2022, yakni sebagai berikut:
1. MyNeighborAlice (ALICE)
MyNeighborAlice adalah game blockchain yang memungkinkan pengguna untuk memperoleh token kripto dan non-fungible token (NFT) lewat permainan.
Token asli dari game ini, ALICE, sempat meroket hingga 60.000% dalam waktu 30 detik sejak terdaftar di platform Binance pada Maret 2021. Harganya naik dari US$0,1 (Rp1.474) menjadi US$60 (Rp884.760).
Menurut Afid, ALICE berpotensi bullish karena adanya perilisan full game yang kemungkinan akan diluncurkan sekitar akhir Juni.
“Token ALICE kemungkinan besar akan melonjak harganya akibat sentimen positif tentang perilisan full game pada 21 Juni 2022. Investor pemegang ALICE meng-hold untuk mendapat profit ketika game tersebut berhasil dirilis,” kata Afid.
Dari segi analisis teknikal, ALICE dapat bergerak menuju harga US$2,4 (Rp35.390) dalam beberapa hari ke depan.
Saat ini, ALICE menempati peringkat ke-291 dengan kapitalisasi pasar US$70,32 juta (Rp1,03 triliun) dan menempati harga US$2,3 (Rp33.915).
2. Cardano (ADA)
Cardano adalah jaringan blockchain generasi ketiga setelah Bitcoin dan Ethereum yang menggunakan teknologi Proof-of-Stake (PoS). Cardano disebut sebagai jaringan yang paling ramah lingkungan dan setiap teknologi yang dikembangkannya menggunakan proses penelitian peer-review yang melibatkan akademisi.
Afid melihat potensi bullish pada kripto ADA karena peluncuran alpha sidechain Ethereum Virtual Machine (EVM) pada 12 Juni.
“Peluncuran jaringan ini memungkinkan pengembang untuk membangun solidity-based applications di Cardano. DApps yang kompatibel dengan EVM, dan token yang kompatibel dengan ERC-20 akan mendapatkan banyak manfaat dari Cardano,” ungkap Afid.
Ditinjau dari kacamata analisis teknikal, selama level support masih berada di kisaran US$0,42 (Rp6.193), ADA berpotensi untuk naik ke US$0,54 (Rp7.962).
ADA saat ini menempati peringkat keenam dengan kapitalisasi pasar US$17,5 miliar (Rp258,05 triliun) dan berada di level US$0,5156 (Rp7.603).
- Inilah 4 Senjata Produksi Pindad yang Paling Mendunia
- Menilik 4 Kecanggihan Jalan Tol Trans Sumatra Milik Hutama Karya
- Hati-hati, Kebiasaan Ini Ternyata Menjerat Anda Tetap Miskin dan Susah Kaya
3. COTI (COTI)
COTI adalah salah satu protokol blockchain pertama di dunia yang menyediakan layanan pembayaran terdesentralisasi. COTI menyediakan fungsionalitas yang setara dengan PayPal dan Alipay.
Afid menjelaskan, COTI berpeluang untuk bullish karena peluncuran fitur Impermanent Loss Protection, dan momen ini akan digunakan investor untuk menambah kepemilikan aset kripto ini. Afid menilai COTI berpotensi untuk naik ke kisaran US$0,1061 (Rp1.564).
“Peluncuran fitur Impermanent Loss Protection menandai pencapaian besar menjadi ekosistem keuangan generasi berikutnya. Peluncuran ini menawarkan peluang baru bagi pengguna platform CVI Finance untuk perlindungan kerugian dalam transaksi on-chain multi-rantai,” ujar Afid.
COTI saat ini menempati peringkat ke-178 dengan kapitalisasi pasar US$101,3 juta (Rp1,5 triliun) dan menduduki harga US$0,09666 (Rp1.425).
4. Hedera (HBAR)
Hedera Hashgraph adalah jaringan terdistribusi terdesentralisasi (decentralized distributed network) yang setara fungsinya dengan Bitcoin dan Ethereum tapi memiliki perbedaan dari segi struktural.
Kripto HBAR dirancang untuk menjaga kestabilan platform, efisien, dan dapat dipercaya untuk aplikasi milik institusi. Menurut Afid, HBAR berpotensi bullish karena kemitraan yang dijalin dengan Hala Systems dan Starling Lab.
“Kabar kemitraan tersebut membuat sentimen positif untuk token HBAR. Dari analisis teknikalnya nilai HBAR bisa melonjak hingga US$0.0738 (Rp1.088)," kata Afid.
Saat ini, HBAR menempati peringkat ke-34 dengan kapitalisasi pasar US$1,5 miliar (Rp22,1 triliun) dengan harga US$0,07024 (Rp1.035).
5. IOST (IOST)
IOST adalah aplikasi blockchain yang memiliki dompet digitalnya sendiri, terdesentralisasi, dan menggunakan protokol Proof-of-Believability. IOST menggunakan infrastrukur open-source yang aman dan terukur.
IOST kemungkinan besar akan bullish di minggu ketiga Juni karena kemitraan yang dijalin dengan DeNet untuk mempromosikan pengembangan Web3. Berdasarkan analisis teknikal, kripto IOST bisa naik ke US$0,01417 (Rp2.089).
“IOST akan bekerja sama dengan DeNet dan berusaha untuk mengintegrasikan aplikasi on-chain IOST ke Web3 secara efisien, serta memanfaatkan solusi pertumbuhan pemasarannya. Investor pemegang token IOST senang dengan kemitraan ini,” ujar Afid.
Saat ini, IOST menempati peringkat ke-102 dengan kapitalisasi pasar US$265,46 juta (Rp3,9 triliun) dengan harga US$0,01429 (Rp210).