<p>Ilustrasi logo bank-bank syariah BUMN yang bakal merger yakni PT BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT BNI Syariah / Repro</p>
Industri

Merger BRI Syariah, Mandiri Syariah, dan BNI Syariah Bikin Melesat ke Posisi 10 Bank Terbesar RI

  • Peleburan tiga entitas bank syariah itu bakal membuat aset melejit hingga Rp214,7 triliun mengacu pada laporan keuangan per Juni 2020. Jumlah itu setara dengan 40,37% dari total aset bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) di Indonesia hingga Semester I-2020.

Industri
Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal mengumumkan merger tiga bank syariah anak usaha pelat merah pada hari ini, Selasa, 13 Oktober 2020.

Ketiga bank itu adalah PT BRI Syariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri, dan PT BNI Syariah. Ketiga bank tersebut bakal dimerger menjadi satu.

Jika mengacu pada terminologi merger, maka hanya akan ada satu entitas yang dipertahankan alias survive. Informasi yang beredar, BRI Syariah yang bakal dipertahankan sebagai holding bank syariah anak usaha Himpunan bank-bank milik negara (Himbara).

Peleburan tiga entitas bank syariah itu bakal membuat aset melejit hingga Rp214,7 triliun mengacu pada laporan keuangan per Juni 2020. Jumlah itu setara dengan 40,37% dari total aset bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) di Indonesia hingga Semester I-2020.

Berdasarkan data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah bank umum syariah (BUS) di Indonesia per Juni 2020 ada 14 dengan jumlah kantor cabang mencapai 1.942 unit. Sementara itu, jumlah bank umum konvensional yang memiliki unit usaha syariah (UUS) ada 20.

Kendati demikian, penetrasi bank syariah di Indonesia dinilai masih kecil, yakni di level 8,5%-9%. Angka tersebut sangat jauh dibandingkan dengan negara lain, seperti Malaysia 40%-50% dan Timur Tengah yang mencapai 80%-90%.

Aksi korporasi itu membuat bank syariah pelat merah bakal melesat ke posisi tujuh bank beraset terbesar di Indonesia. Posisi itu menyodok PT Bank OCBC NISP Tbk (Rp191,5 triliun), PT Bank Pan Indonesia Tbk (Rp185,1 triliun), PT Bank BTPN Tbk (Rp184,9 triliun), dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Rp169,9 triliun).

Gedung Bank Mandiri Syariah. / Mandirisyariah.co.id
Kinerja 3 Bank Syariah Pelat Merah

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan aksi merger otomatis bakal meningkatkan jumlah aset perbankan syariah. Ketiga bank anak usaha Himbara yakni yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Menurutnya, modal paling efektif untuk mengembangkan bank syariah adalah konsolidasi atau merger. Dari ketiga BUS Himbara, aset terbesar dimiliki oleh Mandiri Syariah, kemudian diikuti oleh BNI Syariah dan BRI Syariah.

Pada semester I-2020, Mandiri Syariah membukukan aset senilai Rp114,34 triliun, naik 13,26% year-on-year (yoy) dari Juni 2019 yang sebesar Rp101,01 triliun. Perseroan juga membukukan laba bersih sebesar Rp719 miliar, naik 30,53% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp551 miliar.

Pada periode ini, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Mandiri Syariah tumbuh 16,52% dari Rp87,36 triliun menjadi Rp101,78 triliun. Di samping itu, pembiayaan juga tumbuh Rp75,61 triliun, naik 5,8% dibandingkan dengan Juni 2019 sebesar Rp71,47 triliun.

Sementara itu, BNI Syariah membukukan aset pada semester I-2020 senilai Rp50,76 triliun, tumbuh 19,46% yoy. Namun, laba bersih perseroan turun 15,43% menjadi Rp266,64 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu, bank ini mampu menghasilkan laba bersih Rp315,27 miliar.

Sama halnya dengan laba, pembiayaan BNI Syariah juga turun 1,07% yoy dari 31,66 triliun per Juni 2019, menjadi Rp31,33 triliun pada semester I 2020. Namun, DPK masih meningkat cukup tinggi 20,15% yoy dari Rp36,32 triliun per Juni 2019 menjadi Rp43,64 triliun per Juni 2020.

Kemudian, BRI Syariah melaporkan peningkatan kinerja pada semester I-2020. Aset perseroan naik 14,97% yoy menjadi Rp49,6 triliun dibandingkan Rp43,1 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Selain itu, laba bersih juga tumbuh pesat 229,67% yoy dari Rp35,6 miliar per Juni 2019, menjadi Rp117,2 miliar per Juni 2020.

Pembiayaan yang telah disalurkan BRI Syariah sebesar Rp37,4 triliun, naik 36,69% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp27,4 triliun. Untuk DPK, bank ini menghimpun sebesar Rp41,1 triliun atau naik 20,35% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp34,1 triliun. (SKO)