<p>Karyawan melayani nasabah di kantor pusat Bank Muamalat, Jakarta, Rabu, 3 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Perbankan

Merger BTN Syariah dan Muamalat Ditargetkan Masuk 16 Besar Dunia, Apakah Asetnya Cukup?

  • Konsolidasi di antara keduanya diharapkan dapat menghasilkan unit perbankan dengan aset yang mampu menyaingi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI/BRIS).
Perbankan
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan merger PT Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah dan PT Bank Muamalat Tbk bisa masuk ke jajaran 16 bank syariah terbesar di dunia.  

Konsolidasi di antara keduanya diharapkan dapat menghasilkan unit perbankan dengan aset yang mampu menyaingi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI/BRIS). BSI sendiri ditargetkan oleh Erick untuk bisa masuk ke jajaran 10 bank syariah terbesar di dunia. 

Merger antara BTN Syariah dan Bank Muamalat telah mendapatkan restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan penggabungan keduanya ditargetkan rampung sekitar Maret-Mei tahun ini. Lantas, apakah aset yang tercatat dari penggabungan keduanya dapat menyaingi jajaran 16 bank syariah terbesar di dunia?

Menurut data The Bankers, bank yang tercatut namanya di peringkat 16 bank syariah terbesar di dunia adalah Bank AlJazira yang berbasis di Arab Saudi. 

Bank AlJazira atau BAJ adalah penyedia produk perbankan dan solusi keuangan terkait lainnya. Bank ini menyediakan berbagai solusi perbankan ritel, korporasi, treasury, dan investasi dengan fokus utama pada nasabah individu, bisnis, korporasi dan institusi. 

Portofolio produknya terdiri dari simpanan; kredit perumahan, pribadi, dan komersial, pembiayaan korporasi, pembiayaan real estat, kontrak dan pembiayaan perdagangan; kartu kredit; serta produk tabungan dan investasi. 

BAJ juga menyediakan layanan keuangan terkait seperti investment banking, cash management, layanan pembayaran, pasar uang, valuta asing, layanan perdagangan dan treasury, perantara perdagangan saham, dan layanan manajemen aset.

Menurut laporan tahunan BAJ, pada tahun 2023 bank ini mencetak total aset sebesar SR129,55 miliar atau setara dengan Rp540,03 triliun dalam asumsi kurs Rp4.168 per-Riyal Arab Saudi).

Untuk bisa masuk ke jajaran 16 besar, tentunya BTN Syariah dan Muamalat perlu melampaui nilai aset tersebut.

Hingga akhir 2023, aset BTN Syariah tercatat sebesar Rp54,28 triliun dengan kenaikan 19,75% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, aset Bank Muamalat naik 10,7% menjadi Rp66,2 triliun pada akhir 2023. 

Dengan demikian, total aset antara keduanya mencapai Rp120,48 triliun atau setara dengan 22% dari aset yang dimiliki oleh BAJ yang saat ini menempati peringkat ke-16 di daftar bank syariah terbesar di dunia.