Merger Hari Ini, Bank Syariah Mandiri Catat Laba Bersih Rp1,43 Triliun pada 2020
JAKARTA – Jelang peresmian merger hari ini, PT Bank Syariah Mandiri juga tengah berbunga-bunga lantaran kinerja keuangan tahun lalu tercatat cukup ciamik di tengah pandemi COVID-19. Dalam laporan keuangan, Mandiri Syariah berhasil meraup laba bersih sebesar Rp1,43 triliun, naik 12,51% secara year on year (yoy). Direktur Utama Mandiri Syariah Hery Gunardi menyampaikan, selain positifnya laba bersih, […]
Industri
JAKARTA – Jelang peresmian merger hari ini, PT Bank Syariah Mandiri juga tengah berbunga-bunga lantaran kinerja keuangan tahun lalu tercatat cukup ciamik di tengah pandemi COVID-19.
Dalam laporan keuangan, Mandiri Syariah berhasil meraup laba bersih sebesar Rp1,43 triliun, naik 12,51% secara year on year (yoy).
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Direktur Utama Mandiri Syariah Hery Gunardi menyampaikan, selain positifnya laba bersih, perusahaan juga mencatat pertumbuhan asetm pembiayaan, serta dana pihak ketiga (DPK).
“Alhamdulillah kinerja 2020 positif, ini berkat kualitas pembiayaan yang tetap terjaga dan tata kelola perusahaan yang terukur dan sesuai kaidah,” kata Hery dalam keterangan resmi, Sabtu, 30 Januari 2021.
Laba bersih Mandiri Syariah ternyata berasal dari pertumbuhan pembiayaan dan rasio pendanaan murah yang membaik. Pembiayaan tahun lalu berhasil tumbuh 10,43% yoy dari Rp75,54 triliun menjadi Rp88,43 triliun.
Pertumbuhan pembiayaan ditopang oleh segmen retail sebesar 18,41% yoy menjadi Rp53,24 triliun. Penyumbang segmen ritel adalah produk layanan berbasis emas (cicil emas dan gadai emas) yang naik 32,23% yoy menjadi Rp3,94 triliun.
Serta, pembiayaan consumer (pembiayaan mitraguna, pembiayaan pensiunan, pembiayaan kepemilikan kendaraan dan rumah) naik 29,13% menjadi Rp39 triliun selama tahun 2020. Sementara, segmen corporate banking naik 4,83% menjadi Rp23,43 triliun.
Adapun, DPK kelolaan Mandiri Syariah tumbuh 12,80% yoy, dari Rp99,81 triliun menjadi Rp112,58 triliun.
Kualitas Pembiayaan
Kendati pembiayaan meningkat, kualitasnya tercermin dari terjaganya rasio pembiayaan bermasalah (NPF), yakni NPF netto di level 0,72% dan NPF gross sebesar 2,52%.
Dari segi pendanaan, dana tabungan yang dikelola Mandiri Syariah tumbuh 18,73% menjadi Rp47,25 triliun. jumlah ini lebih tinggi dari rerata pertumbuhan tabungan di tingkat nasional pada Oktober 2020 yakni 15,65%.
Di sisi lain, layanan digital Mandiri Syariah Mobile (MSM) sepanjanh 2020 juga naik 82,25% yoy dengan nilai transaksi sebesar Rp50,26 triliun.
Kenaikan tersebut berkontribusi pada pendapatan berbasis komisi (Fee Based Income) dari MSM sebesar Rp66,9 miliar naik 72% total Fee Based Income sebesar Rp1,87 triliun menjadi Rp2,09 triliun, naik 11,86% yoy.
Perolehan tersebut menjadikan pendapatan margin dan bagi hasil bersih tumbuh 11,02% yoy menjadi Rp 5,87 triliun.
Tahun lalu pula, Mandiri Syariah berhasil menghimpun zakat, sedekah, wakaf dan infak sebesar Rp151,7 miliar dengan jumlah penyaluran sebesar Rp147, 5 miliar.