MNC Bank
Perbankan

Merger MNC Bank dan Nobu Butuh Waktu Lama, Ini Kata OJK

  • Proses merger antara MNC Bank dan Nobu masih terus berlanjut, dengan Pemegang Saham Pengendali (PSP) dari kedua entitas terus melakukan komunikasi intensif.

Perbankan

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengungkapkan alasan proses penggabungan alias merger antara PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) PT Bank Nationalnobu Tbk ((NOBU) membutuhkan waktu yang tidak sebentar. 

Dian menyampaikan, proses merger antara MNC Bank dan Nobu masih terus berlanjut, dengan Pemegang Saham Pengendali (PSP) dari kedua entitas terus melakukan komunikasi intensif. 

Ia pun menyebutkan bahwa negosiasi terkait pemenuhan rasio kepemilikan saham bank hasil merger masih membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

“Namun demikian, negosiasi tersebut masih memerlukan waktu yang tidak sebentar, dengan mempertimbangkan tingginya kompleksitas bisnis mengingat kedua entitas merupakan bagian dari ekosistem konglomerasi yang besar, serta rencana pengembangan dan sinergi bisnis bank ke depan pasca-merger,” ujar Dian melalui jawaban tertulis Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK, dikutip Jumat, 12 Januari 2024.

Dian mengatakan, OJK sebagai lembaga pengawas perbankan terus melakukan monitoring dan koordinasi untuk memastikan bahwa komitmen merger dari kedua bank dapat terlaksana dengan baik. 

Dalam konteks ini, OJK memiliki harapan besar terkait pemenuhan komitmen pelaksanaan merger ini, dan diharapkan dapat direalisasikan dalam waktu dekat.

Proses merger antara MNC Bank dan Nobu tidak hanya menjadi sorotan dalam ranah perbankan, namun juga menjadi pembicaraan di kalangan pengamat bisnis dan pasar keuangan. 

Para analis menyoroti aspek kompleksitas bisnis dan ekosistem konglomerasi sebagai faktor utama yang memperlambat proses negosiasi.

Mengenai rasio kepemilikan saham pasca-merger, hal ini menjadi poin krusial yang menjadi fokus perbincangan. Kedua PSP berusaha mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan, namun tingkat kompleksitas bisnis yang tinggi menuntut waktu ekstra untuk merinci dan menyepakati aspek-aspek tersebut.

Meskipun demikian, Dian menegaskan bahwa OJK tetap optimis terkait kemajuan proses merger ini. Dalam pengawasannya, OJK tidak hanya memantau kelancaran proses negosiasi, tetapi juga memastikan bahwa setiap komitmen yang diambil oleh kedua bank dapat terpenuhi sesuai dengan rencana.

Pada akhirnya, proyeksi merger ini masih belum memiliki jadwal pasti. Dian menyatakan bahwa waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan negosiasi dan memastikan semua aspek terpenuhi adalah faktor yang tidak dapat diprediksi secara tepat. Meskipun begitu, OJK dan pihak terkait berharap agar semua proses dapat rampung dalam waktu dekat.

Dengan tingginya kompleksitas bisnis dan tantangan dalam menentukan kepemilikan saham, proses merger antara MNC Bank dan Nobu tetap menjadi sorotan utama dalam dunia perbankan dan bisnis. OJK sebagai lembaga pengawas terus berkomitmen untuk memastikan bahwa proses ini berjalan sesuai rencana, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap ekosistem perbankan nasional.