
Merger Nissan-Honda Terancam Gagal
- Pihak Nissan ingin mengakhiri pembicaraan merger mereka. Ini setelah Honda mengusulkan menjadikan Nissan sebagai anak perusahaan.
Dunia
TOKYO- Rencana merger dua perusahaan otomotif raksasa Jepang Nissan dan Honda terancam gagal. Pembicaraan kedua belah pihak telah semakin rumit.
CEO Nissan Makoto Uchida bertemu dengan CEO Honda Toshihiro Mibe pada Kamis 6 Februari 2025. Seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters mengatakan pihak Nissan ingin mengakhiri pembicaraan merger mereka. Ini setelah Honda mengusulkan menjadikan Nissan sebagai anak perusahaan.
Produsen mobil Jepang tersebut pada bulan Desember menandatangani nota kesepahaman untuk membahas integrasi di bawah perusahaan induk. Penggabungan akan menciptakan produsen mobil nomor 3 di dunia dan mampu bersaing dalam industri yang semakin ketat.
Namun pembicaraan tersebut menjadi rumit karena perbedaan yang semakin besar. Beberapa orang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan pembicaraan menemui jalan buntu setelah Honda mengatakan ingin mengubah Nissan menjadi anak perusahaan.
- Daftar K/L yang Lolos dari Pemangkasan Anggaran 2025, Ada Polri hingga DPR
- BP Tapera Telah Salurkan 3.535 Rumah Subisidi, Terbanyak Lewat BTN
- BSDE Raup Prapenjualan Rp9,72 Triliun di 2024, Properti Residensial Jadi Andalan
"Sebuah konsensus telah dicapai (di pihak Nissan) bahwa pembicaraan tidak dapat dilanjutkan berdasarkan proposal tersebut," kata sumber yang mengetahui diskusi tersebut. Dia menolak disebutkan namanya karena informasi tersebut tidak bersifat publik.
Sumber tersebut menambahkan Nissan akan meresmikan keputusan penarikan diri dari MOU tersebut pada rapat dewan yang akan digelar minggu depan. Sebelum pengumuman pendapatan kuartal ketiga perusahaan minggu depan.
Laporan lembaga penyiaran publik Jepang NHK menyebutkan sikap Honda saat ini adalah mereka tidak akan menerima integrasi kecuali Nissan setuju menjadi anak perusahaan. Honda adalah produsen mobil terbesar kedua di Jepang setelah Toyota, dan Nissan adalah yang terbesar ketiga.
Juru bicara Nissan dan Honda menolak mengomentari status pembicaraan mereka. Mereka hanya mengulangi pernyataan sebelumnya bahwa mereka bertujuan untuk menyelesaikan arah masa depan pada pertengahan Februari.
Pembatalan pembicaraan tersebut menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana Nissan, yang tengah menyusun rencana pemulihan, dapat mengatasi krisis terbarunya tanpa bantuan eksternal. Nissan telah mengumumkan rencana untuk memangkas 9.000 pekerja dan mengurangi 20% kapasitas global.
Saham Nissan pada Kamis naik 7,6% sementara saham Honda turun 3,5%. Ini membalikkan arah pergerakan mereka sehari sebelumnya.