<p>Suasana aktivitas bongkar muat petikemas di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu, 16 Juni 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Merger Pelindo Rampung Kuartal III-2021, Kementerian BUMN Berikan Target Selangit

  • Rencana penggabungan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) I-IV semakin menyeruak. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan rencana penggabungan Pelindo I-IV merupakan sebuah keharusan.

Industri
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Rencana penggabungan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) I-IV semakin menyeruak. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan rencana penggabungan Pelindo I-IV merupakan sebuah keharusan.

Menurut Tiko, sapaan akrab Kartika, penggabungan Pelindo diperlukan untuk menata alur investasi bidang logistik. Dirinya pun yakin penggabungan Pelindo I-IV berimplikasi pada biaya logistik terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang bisa turun menjadi 17% dari sebelumnya 23,5% pada 2020.

“Penggabungan ini merupakan keharusan dan kami yakin ini bisa menjadi cara efektif menekan biaya logistik sekaligus punya daya tawar di antara perkembangan logistik dunia yang semakin ketat,” kata Tiko dalam rapat bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Rabu, 30 Juni 2021.

Tiko menargetkan penggabungan Pelindo I-IV membuat jasa kepelabuhanan di dalam negeri semakin kokoh. Dirinya pun menargetkan pelabuhan kelolaan empat perusahaan pelat merah tersebut masuk dalam 10 top global container port.

“Sehingga penggabungan ini bisa melakukan negosiasi untuk menarik trafik internasional dengan global shipping partner yang lebih kuat,” ucap Tiko.

Target lain yang diusung Kementerian BUMN adalah melejitnya arus peti kemas di perusahaan gabungan Pelindo I-IV menjadi 16,7 juta Twenty Foot equivalent unit (TEUs). Tidak cukup sampai di situ, Kartika menyebut integrasi Pelindo berpotensi hadirkan foreign direct investment (FDI). 

Direktur Utama (Dirut) Pelindo II Arif Suhartono menyebut penggabungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepelabuhan ini bisa terwujud pada kuartal III-2021. Adapun bentuk penggabungan ini bakal berupa merger.

Sementara itu, Inbreng saham perusahaan anak Pelindo I-IV ditargetkan rampung pada kuartal II-2022.  Meski begitu, konsep kewilayahan yang diusung Pelindo I-IV masih bisa diimplementasikan melalui pembentukan sub-holding klaster.

“Kami usulkan kepada Kementerian BUMN untuk menempatkan sub holding klaster di daerah masing masing,” jelas Arif dalam kesempatan yang sama.

Arif mengungkapkan penggabungan ini bisa mendorong aspek keuangan perusahaan menjadi lebih stabil. Hal itu mungkin terjadi mengingat perusahaan gabungan bisa membagi aset satu sama lain.

“Integrasi ini meningkatkan leverage, memperkuat permodalan, hingga peningkatan kapitalisasi pasar,” ucap Arif.

Holding BUMN pelabuhan ini telah banyak diantisipasi oleh sejumlah kalangan. Bahkan, Serikat Pekerja Pelabuhan Indonesia (SPPI) I-IV secara terbuka telah mendukung rencana penggabungan tersebut.

Ketua SPPI II Dodi Nurdiana mengatakan rencana integrasi empat perusahaan pelat merah itu bisa memberikan standarisasi yang sama di semua pelabuhan kelolaan Pelindo. Oleh karena itu, manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) di pelabuhan, kata Dodi, bisa meningkat.

Meski bisa meningkatkan kesejahteraan SDM, Dodi menyebut integrasi ini tidak lah mudah. Menurutnya, menempuh kesepakatan di antara empat perseroan perlu waktu yang tidak sebentar.

“Serikat pekerja akan berada di garda terdepan mengawal proses integrasi ini sampai selesai, ini tidak mudah namun harus berhasil,” kata Dodi dalam keterangan resmi yang diterima Trenasia.com, Jumat, 25 Juni 2021. (RCS)