logo
Bendera Amerika Serikat
Makroekonomi

Mesin dan Perlengkapan Elektrik Terbesar, Ini Struktur Ekspor Nonmigas Indonesia ke Amerika

  • Pada periode Januari-Agustus 2023, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) memiliki pangsa ekspor terbesar yakni sebesar 15,82%.

Makroekonomi

Bintang Surya Laksana

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) pada 15 September 2023 lalu merilis laporan struktur ekspor nonmigas Indonesia ke Amerika Serikat selama Januari-Agustus 2023. Dalam laporan tersebut, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya mendominasi ekspor nonmigas Indonesia ke Amerika Serikat.

Pada periode tersebut, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) memiliki pangsa ekspor terbesar yakni sebesar 15,82%. Selanjutnya, pakaian dan aksesorinya (rajutan) (HS 61) menjadi yang terbesa kedua dengan memiliki pangsa ekspor sebesar 10,59%. 

Kedua komoditas tersebut mengalami peningkatan pangsa ekspor dibandingkan tahun 2022 yang mencatatkan pangsa ekspor untuk komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya adalah 11,27% dan pakaian dan aksesorinya (rajutan) sebesar 10,16%.

Pangsa ekspor terbesar ketiga ditempati oleh komoditas pakaian dan aksesorinya (bukan rajutan) (HS 62) yang mencatatkan pangsa ekspor sebesar 9,16%. Selanjutnya komoditas alas kaki (HS 64) dengan pangsa sebesar 8,15% serta lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) memiliki pangsa ekspor 7,39%.

Dalam dua tahun terakhir, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya mulai masuk dalam kelompok lima besar ekspor Indonesia ke Amerika Serikat. 

Mulai dari 2018 hingga Januari-Agustus 2023, komoditas pakaian baik rajutan dan bukan rajutan serta alas kaki selalu masuk lima besar ekspor Indonesia ke Amerika Serikat. Komoditas pakaian baik rajut dan bukan rajut pada 2018 mencatatkan pangsa ekspor sebesar 25,48% dan alas kaki sebesar 8,02%. Pada 2019, komoditas pakaian mencatatkan pangsa ekspor sebesar 24,76% dan alas kaki sebesar 8,09%. 

Kemudian pada 2020, komoditas pakaian mencatatkan pangsa ekspor sebesar 19,34% dan alas kaki sebesar 7,43%. Pada 2021, komoditas pakaian mencatatkan pangsa ekspor sebesar 18,95% dan alas kaki sebesar 8,20%. Pada 2022, komoditas pakaian mencatatkan pangsa ekspor sebesar 19,42% dan alas kaki sebesar 9,27%. Dan pada 2023, komoditas pakaian mencatatkan pangsa ekspor sebesar 19,75% dan alas kaki sebesar 8,15%.

Komoditas pakaian mengalami penurunan secara signifikan di antara masa sebelum COVID-19 (2018-2019) dengan ketika COVID-19 di tahun 2020. Namun, komoditas tersebut mengalami peningkatan secara perlahan-lahan dari tahun ke tahun.