ROKET FUSION.jpg
Tekno

Mesin Roket Fusion akan Lebih Panas dari Matahari, Bisa ke Mars Lebih Cepat

  • Mesin roket penggerak fusi langsung atau Drive Direct Fusion (DFD) baru Pulsar Fusion diharapkan akan mencapai beberapa ratus juta derajat, menciptakan suhu yang lebih panas daripada Matahari.

Tekno

Amirudin Zuhri

JAKARTA-Pulsar Fusion telah memulai konstruksi yang diklaimnya sebagai mesin roket fusi nuklir praktis terbesar yang pernah dibuat. Kecepatan knalpot dari roket baru bisa mencapai lebih dari 800.000 km per jam.

Fusi disebut juga menawarkan 1.000 kali kekuatan pendorong ion konvensional yang saat ini digunakan di orbit.  “Singkatnya, jika manusia dapat mencapai fusi untuk energi, maka propulsi fusi di ruang angkasa tidak dapat dihindari. Kami percaya bahwa propulsi fusi akan didemonstrasikan dalam beberapa dekade luar angkasa sebelum kita dapat memanfaatkan fusi untuk energi di Bumi, ”  kata Richard Dinan, CEO Pulsar Fusion dalam sebuah pernyataan yang dikutip Popular Mechanics Sabtu 8 Juli 2023.

Kunci kekuatan fusi adalah membangun panas yang berkelanjutan. Mesin roket penggerak fusi langsung atau Drive Direct Fusion (DFD) baru Pulsar Fusion diharapkan akan mencapai beberapa ratus juta derajat, menciptakan suhu yang lebih panas daripada Matahari.

Para teknisi  sedang membangun mesin di fasilitas pengujian di Bletchley, Inggris. Reaktor fusi menghasilkan energi, menciptakan plasma partikel bermuatan listrik. Partikel-partikel energik itu diubah menjadi dorongan menggunakan medan magnet yang berputar.

Tetapi membatasi plasma super panas dengan medan elektromagnetik merupakan tantangan besar. Untuk lebih memahami plasma kompleks, perusahaan menggunakan pembelajaran mesin AI untuk mempelajari data dari reaktor fusi PFRC-2. Simulasi akan menilai kinerja plasma fusi nuklir untuk propulsi saat keluar dari mesin roket yang memancarkan partikel gas buang dengan kecepatan ratusan kilometer per detik.

“Plasma berperilaku seperti sistem cuaca yang sangat sulit diprediksi menggunakan teknik konvensional,” kata Dr. James Lambert, CFO Pulsar Fusion, kepada Space Daily. 

“Para ilmuwan belum dapat mengendalikan plasma turbulen karena dipanaskan hingga ratusan juta derajat, dan reaksinya berhenti begitu saja.”

Namun, jika kekusutan dalam sistem DFD berhasil diurai, perusahaan mengatakan akan mungkin untuk secara signifikan mengurangi waktu transit ke Mars, Jupiter, dan Saturnus hingga setengahnya. Astronout yang ingin mempelajari potensi kehidupan di Titan, salah satu bulan Saturnus, dapat melakukan perjalanan dalam dua tahun. Dibanding dengan  beberapa dekade jika menggunakan penggerak biasa.

“Drive Direct Fusion benar-benar merupakan teknologi pengubah permainan yang memungkinkan kita mencapai tujuan luar angkasa jauh lebih cepat dan dengan kekuatan yang sangat besar,” kata Stephanie Thomas, wakil presiden Princeton Satellite Systems, yang membantu menguji roket tersebut. 

“Ini adalah cara yang sangat berbeda untuk mengoperasikan misi luar angkasa yang akan menghemat waktu dan uang serta memungkinkan kita melakukan lebih banyak sains saat kita sampai di sana.”