<p>Nasabah melakukan transaksi di kantor pelayanan PT Pegadaian (Persero) Pusat, Jakarta, Kamis, 15 Oktober 2020. Pandemi Covid-19 menyebabkan nasabah ingin mendapatkan dana cepat dengan menggadaikan mobilnya. Jumlah nasabah yang ingin menggadaikan kendaraannya di pegadaian pun terus meningkat. Saat ini gudang penyimpanan mobil gadai dengan kapasitas 220, telah terisi sebanyak 209 unit mobil yang digadaikan. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Meski 2020 Berat, Pendapatan Pegadaian Melonjak 19,3 Persen Tembus Rp21 Triliun

  • Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pegadaian (Persero) berhasil meraup pendapatan senilai Rp21 triliun sepanjang 2020. Meski menghadapi tahun pandemi, pendapatan Pegadaian ini justru melambung 19,3% dari tahun sebelumnya Rp17,6 triliun.

Industri

Dewi Aminatuz Zuhriyah


JAKARTA – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pegadaian (Persero) berhasil meraup pendapatan senilai Rp21 triliun sepanjang 2020. Meski menghadapi tahun pandemi, pendapatan Pegadaian ini justru melambung 19,3% dari tahun sebelumnya Rp17,6 triliun.

Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto mengatakan perolehan pendapatan yang tinggi dicapai lantaran total omzet yang diraup juga melonjak 10,8% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp145,63 triliun menjadi Rp165,06 triliun.

Kendati demikian, perusahaan gadai milik negara ini, mencatatkan lonjakan beban yang cukup tinggi sebesar 48% dari Rp13,49 triliun menjadi Rp19,17 triliun pada 2020.

“Biaya naik karena nasabah kami banyak terkena dampak pandemi,” kata Kuswiyoto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, Senin, 8 Februari 2021.

Dia menjelaskan, manajemen menambah pencadangan untuk merestrukturisasi nasabah yang tidak mampu membayar cicilannya. Dengan pencadangan yang cukup besar tahun ini, Kuswiyoto optimistis pada 2021 perseroan tidak perlu menambah lagi.

“Sehingga bisa fokus pada operasional dan pelayanan,” jelasnya.

Untuk itu, Pegadaian meraup laba bersih sepanjang periode 2020 senilai Rp2,02 triliun. Perolehan itu turun 34,9% dari tahun sebelumnya Rp3,11 triliun.

Meski tahun pandemi melanda Tanah Air, jumlah nasabah Pegadaian melonjak tajam 22,4% dari 13,8 juta orang menjadi 16,9 juta nasabah.

Akan tetapi, pandemi COVID-19 juga memukul Pegadaian. Sepanjang tahun lalu, terdapat 102 kantor cabang Pegadaian yang harus ditutup akibat pandemi.

“2020 kemarin kami sempat menutup 102 outlet Pegadaian karena zona merah dan anggotanya (karyawan) terkena COVID. Kemudian, kami juga banyak mengubah outlet sesuai protokol kesehatan,” tegasnya.

Hingga akhir 2020, total aset Pegadaian mencapai Rp71,74 triliun. Jumlah tersebut naik 23,7% dibandingkan dengan 2019 yang mencapai Rp65,32 triliun. (SKO)