Meski ada Pandemi COVID-19, LPDP Tetap Terbangkan Penerima Beasiswa ke Luar Negeri Tahun Ini
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) kembali membuka kesempatan beasiswa di berbagai perguruan tinggi, baik dalam mau pun luar negeri. Direktur Beasiswa LPDP Dwi Larso mengungkapkan bakal tetap memberikan beasiswa untuk perguruan di luar negeri meski masih dalam kondisi pandemi COVID-19.
Nasional
JAKARTA – Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) kembali membuka kesempatan beasiswa di berbagai perguruan tinggi, baik dalam mau pun luar negeri.
Direktur Beasiswa LPDP Dwi Larso mengungkapkan bakal tetap memberikan beasiswa untuk perguruan di luar negeri meski masih dalam kondisi pandemi COVID-19.
“Kita tidak boleh menutup (beasiswa) baik dalam negeri atau pun luar negeri, kami tetap upayakan ada beasiswa di luar negeri karena sesuai arahan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, kita harus bisa global,” kata Dwi dalam Webinar Beasiswa LPDP: Wujudkan Visi SDM Unggul Indonesia Melalui Pendidikan, Selasa 11 Mei 2021.
Dwi melihat atensi masyarakat untuk mendaftar beasiswa LPDP semakin tinggi. Hal ini tampak dari rasio penerima beasiswa LPDP yang mencapai 1:10.549. Hingga Mei 2021, total penerima beasiswa LPDP tercatat sebanyak 42.616 orang.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Pendaftaran beasiswa LPDP dapat diakses melalui laman resmi lpdp. Dwi menjelaskan ada jenis beasiswa yang diluncurkan tahun ini, antara lain beasiswa reguler dan beasiswa perguruan tinggi utama dunia (PTUD).
Dwi menyatakan bakal tetap mengirim penerima beasiswa untuk mengenyam pendidikan di luar negeri meski ada pandemi COVID-19. Dalam hal ini, LPDP menanggung sejumlah biaya pendidikan dan pendukung bagi penerima beasiswa.
Lebih rinci, biaya yang ditanggung itu meliputi tuition fee, tunjangan buku, biaya penelitian, biaya seminar internasional, dan biaya publikasi jurnal internasional.
Sementara biaya pendukung yang ditanggung antara lain, transportasi, asuransi kesehatan, biaya hidup, biaya kedatangan, biaya keadaan darurat, aplikasi visa, dan tunjangan keluarga bagi mahasiswa doktoral.
Untuk tujuan perguruan tinggi dalam negeri, pendaftar yang lolos dapat memulai studi paling cepat bulan Agustus 2021. Sementara itu, pendaftar beasiswa dengan tujuan perguruan tinggi luar negeri paling cepat bisa memulai studi pada September 2021. (RCS)