<p>Image Source : Cnn.com</p>

Meski Ada Tekanan AS, Huawei Yakin Dipilih Bangun 5G di Inggris

  • Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sedang berada di bawah tekanan pemerintah AS agar mengecualikan Huawei dari peluncuran 5G karena masalah keamanan.

Acep Saepudin

Acep Saepudin

Author

London – Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sedang berada di bawah tekanan pemerintah Amerika agar mengecualikan Huawei dari peluncuran 5G karena masalah keamanan.

Tekanan pada Johnson dalam hal ini kemungkinan akan menjadi lebih intens karena Inggris tidak seperti Jerman. Negara Ratu Elizabeth ini adalah bagian dari apa yang disebut aliansi intelijen ‘Five Eyes’. Aliansi tersebut beranggotakan Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Selandia Baru.

Eksekutif senior Huawei di Inggris mengatakan kepada Sky News bahwa ia tidak ingin perusahaannya dikeluarkan dari peluncuran layanan 5G di Inggris. Sementara Sekretaris Negara untuk Digital, Budaya, Media dan Olahraga Inggris Nicky Morgan menyebutkan keputusan terkait Huawei akan diputuskan akhir 2019.

Victor Zhang, Presiden Huawei untuk Urusan Pemerintahan Global, mengatakan bahwa ia optimis Inggris tidak akan mengecualikan Huawei.

“Saya sangat yakin bahwa Inggris akan memilih Huawei karena Inggris selalu mengambil pendekatan berbasis bukti dan fakta. Juga pengambilan keputusan akan didasarkan pada kepentingan jangka panjang negara dan untuk kepentingan masyarakat dan manfaat dari semua konsumen,” lanjutnya.

“Huawei telah berada di Inggris selama lebih dari 18 tahun. Kepercayaan telah dibangun dengan pelanggan kami dan dengan pemerintah Inggris melalui keterbukaan dan transparansi kami,” kata Zhang.

Zhang menyebutkan konsekuensi dari Huawei yang dikecualikan dari peluncuran 5G. Ia mengutip sebuah laporan terbaru dari Mobile UK, asosiasi perdagangan untuk empat operator seluler, Vodafone, EE, 3UK dan O2. Biaya karena menghapus perangkat Huawei dan menggantinya dengan pemasok alternatif, bersama vendor asing lain akan membengkak, setidaknya senilai 7 miliar poundsterling.

Zhang menambahkan “Kami memiliki lebih dari 1.600 karyawan di Inggris. Kami telah menyumbang 1,7 miliar poundsterling ke PDB Inggris pada tahun lalu. Kami juga menginvestasikan 110 juta poundsterling dalam penelitian dan pengembangan di Inggris tahun lalu.”

Ia menunjukkan bahwa Inggris telah menjadi negara pertama dan satu-satunya yang memantau kode sumber Huawei di pusat khusus di Banbury, Oxfordshire. Ini diawasi oleh dewan yang terdiri dari pejabat dari National Cyber Security Centre Inggris.

Zhang menolak untuk mengatakan, jika Huawei dikeluarkan dari peluncuran 5G Inggris, maka perusahaan Inggris yang melakukan bisnis di China akan mendapat pembalasan.

Presiden AS Donald Trump baru-baru ini menegaskan kembali penentangannya terhadap Huawei. Ia mengutarakan hal tersebut saat menghadiri pertemuan puncak NATO awal bulan ini. Ia mengatakan bahwa melibatkan perusahaan asal China tersebut dalam peluncuran 5G akan menimbulkan “bahaya keamanan”.