<p>Tangkal Corona Jilid 2 (Serial 6): Inilah hal-hal yang dapat Anda lakukan selama kebijakan PPKM Darurat diterapkan/Freepik.com</p>
Tekno

Meski Canggih dan Praktis, Inilah 5 Alasan Mengapa ChatGPT Masih Tidak Mampu Rebut Pekerjaan Penulis

  • Inilah beberapa alasan mengapa ChatGPT masih tidak bisa merebut pekerjaan penulis atau jurnalis.
Tekno
Justina Nur Landhiani

Justina Nur Landhiani

Author

JAKARTA - Adanya ChatGPT mungkin akan membuat beberapa orang khawatir, terutama yang memiliki pekerjaan dengan hasil kerja berupa teks atau narasi. Meski begitu, ternyata Anda tidak perlu khawatir ChatGPT mengambil alih pekerjaan menulis Anda. Berikut penjelasan selengkapnya.

 5 Alasan Mengapa ChatGPT Tidak Rebut Pekerjaan Penulis

1. Hasil tulisan atau konten cenderung berulang

ChatGPT memang mampu melakukan pekerjaan yang layak dalam menghasilkan teks yang mencakup berbagai topik. Namun, semakin Anda membaca hasil tulisan yang dibuat oleh ChatGPT, maka semakin besar kemungkinan Anda memperhatikan tulisan tersebut menggunakan frasa umum. Jadi, konten atau tulisan yang dihasilkan cenderung ‘hambar’ dan berulang dengan sedikit detail.

2. Kurang informasi terkini

Model bahasa seperti ChatGPT mengandalkan pelatihan yang melibatkan set data teks dari internet untuk menghasilkan sebuah tulisan. Namun, salah satu masalah terbesar dari ChatGPT OpenAI adalah adanya kesenjangan antara pelatihannya dan proses peluncurannya ke publik.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak langsung mengandalkan ChatGPT jika ingin menulis tentang tren atau berita terbaru. Jadi, masih sulit untuk mengetahui apakah ChatGPT bisa bersaing dengan jurnalis atau penulis profesional yang fokus pada topik terkini atau tidak.

3. ChatGPT sering melakukan kesalahan

ChatGPT memang dapat membuat konten yang koheren dan meyakinkan, tetapi terkadang hasilnya salah. OpenAI ternyata memang mengetahui batasan ini dan merekomendasikan pengguna untuk tetap memeriksa ulang hasil output ChatGPT sebelum menggunakannya untuk tujuan apa pun dan memberikan feedback menggunakan tombol "Jempol ke Bawah" setiap kali ChatGPT menghasilkan pernyataan yang salah.

4. Hasil konten ChatGPT terasa tidak memiliki sentuhan manusia

Tools dari kecerdasan buatan seperti ChatGPT memang hanya mengandalkan penyimpanan data yang sangat besar untuk menghasilkan teks. Hal itulah yang menyebabkan mengapa tulisan dari AI sering kali tampak mudah diprediksi, cenderung berulang, dan tanpa ide. Tulisan hasil AI juga seperti kurang personal atau kurang menyentuh sehingga tidak unik ketika dibawa ke dalam percakapan.

5. Google tidak menyukai tulisan dari AI

ChatGPT memang dapat menulis konten atau tulisan yang mirip dengan manusia hanya dalam hitungan detik dan gratis. Bahkan, meski Anda menggunakan ChatGPT yang berbayar sekalipun, hasilnya tetap berbeda dengan tulisan dari penulis profesional. Selain itu, Google juga tidak menyukai tulisan dari AI dan sering langsung memasukkan ke dalam kategori spam.

Itu tadi beberapa alasan mengapa ChatGPT masih tidak bisa merebut pekerjaan penulis atau jurnalis.