Karyawan melayani nasabah di kantor cabang Bank Syariah Indonesia (BRIS) Jakarta Hasanudin, Jakarta, Rabu, 17 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Perbankan

Meski Hadapi Tantangan Global, Laba Bersih BSI Tumbuh 17 Persen pada Kuartal I-2024

  • Menurut Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, kinerja positif ini didorong oleh pertumbuhan dana murah dan konsistensi bank dalam menjalankan fungsi intermediasi.

Perbankan

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI/BRIS) berhasil mempertahankan kinerja positifnya dengan pencapaian laba sebesar Rp1,71 triliun pada kuartal I tahun 2024 atau tumbuh 17,07% secara year-on-year (yoy) meskipun dihadapkan pada tantangan dari fluktuasi kondisi ekonomi global yang tidak menentu.

Menurut Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, kinerja positif ini didorong oleh pertumbuhan dana murah dan konsistensi bank dalam menjalankan fungsi intermediasi. 

"K di tengah kondisi perekonomian global yang penuh ketidakpastian, BSI kembali membuktikan diri mampu mencetak kinerja yang impresif,” ujar Hery dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 30 April 2024.

Kinerja positif BSI tercermin juga pada pertumbuhan signifikan dana pihak ketiga (DPK), yang meningkat sebesar 10,43% yoy menjadi Rp297 triliun, dengan dana murah menjadi yang dominan. 

Tabungan tumbuh sebesar 8,75% dan giro mencapai pertumbuhan 10,52%. Capaian ini membawa BSI menduduki peringkat lima secara nasional dalam penghimpunan Tabungan.

Dari segi intermediasi, BSI berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp247 triliun pada kuartal pertama tahun 2024, tumbuh sebesar 15,89% yoy. 

Lebih dari separuhnya, yaitu 54,62%, disalurkan ke segmen konsumer, sedangkan sisanya masing-masing untuk segmen wholesale dan retail

Pembiayaan konsumer tersebut terutama dialokasikan untuk pembiayaan griya, mitraguna, pensiun, bisnis emas, oto, cicil emas, dan hasanah card. BSI juga telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp59,2 triliun, dengan sebagian besar dialokasikan untuk sektor UMKM.

Pada kuartal pertama tahun 2024, aset BSI mencapai Rp358 triliun, tumbuh sebesar 14,25%, dengan Return on Asset (ROA) sebesar 2,51%, Return on Equity (ROE) sebesar 18,30%, financing to deposit ratio (FDR) sebesar 83,05%, non-performing financing (NPF) gross 2,01%, dan cash coverage sebesar 196,61%.

Di samping itu, BSI juga mengalami lonjakan penggunaan layanan digital. Pada Maret 2024, jumlah pengguna BSI Mobile meningkat 29,35% yoy menjadi 6,70 juta orang, dengan jumlah transaksi mencapai 118,5 juta dan volume transaksi mencapai Rp145,1 triliun. Lebih dari 93% nasabah baru BSI membuka rekening secara online hingga Maret 2024.

BSI juga gencar meningkatkan penggunaan Merchant QRIS untuk transaksi pembayaran. Hingga Maret 2024, jumlah merchant QRIS mencapai 320 ribu, naik 80,84%, dengan jumlah transaksi mencapai 5,85 juta senilai Rp551 miliar.

Untuk mencapai masyarakat di daerah yang belum terjangkau oleh layanan perbankan, BSI terus memperluas jaringan BSI Agen. Sampai dengan Maret 2024, jumlah BSI agen mencapai 91 ribu dengan total 5,7 juta transaksi dan volume sebesar Rp13,2 triliun.

Herry pun menyampaikan bahwa BSI tiurut berkontribusi dalam kegiatan lingkungan. Salah satu implementasinya adalah dengan menyediakan 50 titik mesin RVM (Reverse Vending Machine) di seluruh Indonesia, yang telah berhasil mengurangi emisi karbon sebanyak 147,9 ton CO2eq dan mendaur ulang 27,9 ton limbah plastik.Top of Form