<p>Aktivitas di PT Pupuk Indonesia. / Pupuk-indonesia.com</p>
Industri

Meski Kinerja Keuangan Lesu, Pupuk Indonesia Tetap Setor Rp8,25 Triliun untuk Penerimaan Negara

  • PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatatkan setoran kepada penerimaan negara sebesar Rp8,25 triliun. Setoran itu terdiri dari dividen tahun buku 2020 sebesar Rp588 miliar.

Industri
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatatkan setoran kepada penerimaan negara sebesar Rp8,25 triliun. Setoran itu terdiri dari dividen tahun buku 2020 sebesar Rp588 miliar.

Sementara Rp7,67 triliun dana lainnya berasal dari kontribusi pajak perseroan. Keputusan ini ditetapkan perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Rabu, 30 Juni 2021.

Meski dihantam pandemi COVID-19, Pupuk Indonesia mampu menaikkan pendapatan pada tahun lalu. Pendapatan Pupuk Indonesia naik tipis dari Rp71,11 triliun pada 2019 menjadi Rp71,88 triliun pada 2020.

Kenaikan pendapatan itu diraih berkat capaian produksi yang tinggi pada tahun lalu. Perseroan berhasil membukukan total produksi 12.263,83 ton pupuk pada tahun lalu atau lebih tinggi dibandingkan 2019 yang hanya 11.838,45 ton.

Sementara itu, produk non-produksi pupuk ikut alami kenaikan tipis dari 9.071,94 ton pada 2019 menjadi 7.118,41 ton pada 2020.

Perseroan tercatat gencar melakukan pengadaan kemitraan dengan pemasok lokal. Pasalnya, persentase kemitraan dari pemasok lokal melesat dari 57% pada 2019 menjadi 87% pada tahun lalu.

Meski begitu, perseroan justru harus mengalami penurunan laba bersih pada tahun lalu. Laba bersih Pupuk Indonesia tercatat mengalami tren penurunan dari Rp4,21 triliun pada 2018, RP2,99 triliun pada 2019, dan Rp2,33 triliun pada tahun lalu.

Direktur Utama (Dirut) Pupuk Indonesia Bakir Pasaman mengakui kinerja perseroan menurun dari segi laba bersih pada tahun lalu. Kendati demikian, kinerja perseroan sepanjang 2020 dinilai cukup stabil hingga masih mampu mengisi dompet negara.

“Kami melakukan berbagai upaya dan langkah strategis agar tetap bisa mencapai kinerja perusahaan, walaupun di tengah pandemi Covid-19,” kata Bakir dalam keterangan tertulis kepada Trenasia.com, Jumat, 2 Juli 2021.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Investasi Pupuk Indonesia Eko Taufik Wibowo mengatakan perseroan melakukan langkah efisiensi pada 2020. Langkah itu ditempuh perseroan demi menjaga penurunan signifikan laba bersih.

Maka dari itu, Eko menyebut capaian laba bersih ini merupakan buah dari efisiensi yang dilakukan perseroan. Eko pun menyebut bakal memulihkan kinerja keuangan perseroan mulai tahun ini.

“Perusahaan menerapkan sejumlah strategi di bidang keuangan, antara lain menjaga ketersediaan pendanaan secara efektif dan efisien lewat diversifikasi sumber pendanaan, serta mendapatkan sumber pendanaan yang lebih murah dibandingkan rata-rata yang ditawarkan di market,” ucap Eko.

 Tidak hanya kontribusi pada keuangan negara, Eko menyebut perseroan telah memberi porsi lebih tinggi untuk pengadaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) pada tahun lalu.

Program sosial-ekonomi kepada masyarakat sekitar ini bergulir dalam bentuk bantuan kredit modal kerja Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) hingga Rp89,012 miliar pada 2020. Sedangkan untuk Program Bina Lingkungan, Pupuk Indonesia menyalurkan bantuan total sebesar Rp38,27 miliar. (RCS)