<p>Ilustrasi Gedung PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) atau Bank Jatim / Dok. Bank Jatim</p>
Korporasi

Meski Kredit Lesu, Laba Bersih Bank Jatim (BJTM) Tumbuh 7,81 Persen Jadi Rp1,18 Triliun

  • Laba bersih Bank Jatim tumbuh 7,81% year on year (yoy) dari Rp1,10 triliun pada kuartal III-2020 menjadi Rp1,18 triliun pada kuartal III-2021.

Korporasi

Muhamad Arfan Septiawan

JAKARTA - Emiten perbankan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim, mencatatkan kinerja yang stabil pada kuartal III-2021. Emiten bersandi saham BJTM ini berhasil menjaga pertumbuhan profitabilitas dan intermediasi pada sembilan bulan pertama tahun ini.

Laba bersih Bank Jatim tumbuh 7,81% year on year (yoy) dari Rp1,10 triliun pada kuartal III-2020 menjadi Rp1,18 triliun pada kuartal III-2021. Kenaikan laba ini ditopang oleh pendapatan bunga bersih (net interest income) yang merangkak naik 9,3% yoy. 

Pendapatan bunga bersih perseroan naik dari Rp3,04 triliun pada kuartal III-2020 menjadi Rp3,32 triliun pada kuartal III-2021. Sementara itu, pendapatan operasional BJTM turun tipis dari Rp310 miliar pada kuartal III-2020 menjadi Rp306 miliar pada kuartal III-2021.

Capaian kenaikan laba ini turut mendongkrak Earnings per Share (EPS) BJTM. EPS Bank Jatim melesat dari Rp73,22 pada kuartal III-2020 menjadi Rp78,94 pada kuartal III-2021. 

Kendati demikian, rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) BTJM terkerek naik dari 70,25% pada kuartal III-2020 menjadi 71,29% pada kuartal III-2021. Hal ini membuat Net Interest Margin (NIM) BJTM susut menjadi 5,09% dari posisi sebelumnya 5,70%.

Dari segi intermediasi, Bank Jatim telah mengucurkan kredit Rp41,38 triliun atau naik 4% year to date (ytd). Di samping itu, perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) BJTM tumbuh lebih agresif, yakni 21% ytd. 

DPK Bank Jatim  menggunung dari Rp83,61 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp101 triliun pada kuartal III-2021. Kenaikan DPK ini menjadi tumpuan utama pertumbuhan total aset BJTM sebesar 20,78% ytd. 

Total aset BJTM membengkak dari Rp83,61 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp101 triliun pada kuartal III-2021. Adapun Return on Asset (ROA) BJTM ini susut menjadi 2,22% dari posisi sebelumnya 2,57%.

Sementara Return on Equity (ROE) BJTM parkir di level 18,17%. Lalu, liabilitas BJTM  merangkak naik dari Rp73,61 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp90,44 triliun pada kuartal III-2021.

Pada tahun ini, BJTM menargetkan total aset bisa tumbuh 5%-6% yoy.  Adanya rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jawa Timur sebanyak 3.469 formasi diklaim manajemen BJTM akan berimplikasi positif terhadap kinerja intermediasi perseroan.