Meski Laba Bersih Tumbuh 99 Persen, Leasing Alat Berat Grup Astra Putuskan Tak Bagi-Bagi Dividen
- Emiten pembiayaan alat berat Grup Astra, PT Surya Artha Nusantara Finance Tbk (SANF) memutuskan untuk menggunakan laba bersih tahun 2022 sebesar Rp103,625 miliar sebagai laba ditahan dan tidak akan membagikan dividen ke para pemegang saham. Adapun dari jumlah laba tersebut, perusahaan memutuskan Rp25juta di antaranya sebagai dana cadangan perseroan.
Korporasi
JAKARTA - Emiten pembiayaan alat berat Grup Astra, PT Surya Artha Nusantara Finance Tbk (SANF) memutuskan untuk menggunakan laba bersih tahun 2022 sebesar Rp103,625 miliar sebagai laba ditahan dan tidak akan membagikan dividen ke para pemegang saham. Adapun dari jumlah laba tersebut, perusahaan memutuskan Rp25juta di antaranya sebagai dana cadangan perseroan.
Presiden Direktur PT Surya Artha Nusantara Finance Tbk Wempy Kunto Wiambodo mengatakan keputusan tersebut diambil lewat RUPST pada 5 April 2023. Dengan disetujuinya laporan keuangan tahunan perseroan yang telah diaudit KAP anggota jaringan global PwC tersebut, maka telah lunas dan bebas tanggung jawab sepenuhnya (acquit at decharge) seluruh dewan direksi atas tindakan pengurusannya.
“Memutuskan bahwa tidak ada dividen yang dibagikan kepada pemegang saham,” kata Wempy dalam keterbukaan informasi BEI dikutip Kamis, 6 April 2023.
- Pemain Liga Prancis Dicoret Tim karena Pilih Puasa Saat Berlaga
- Peneliti Temukan Medan Magnet Dari Planet Mirip Bumi di Ekstrasurya
- Daftar 10 Orang Terkaya Dunia Tahun 2023 Versi Forbes
Tidak disampaikan alasan laba ditahan tersebut. Namun regulator dalam hal ini Otoritas Jasa KEuangan (OJK) memang sebelumnya meminta lembaga jasa keuangan termasuk perusahaan pembiayaan (multifinance) untuk meningkatkan permodalan dan mematangkan mitigasi risiko menhadapi dinamika ekonomi tahun 2023.
Sebelumnya perseroan membukukukan pertumbuhan laba bersih 99%, dari Rp52,04 miliar menjadi Rp103,625 miliar di tahun 2022. Hal tersebut seiring pendapatan yang sebesar Rp511,25 miliar di periode yang berakhir 31 Desember 2022, meningkat dari pendapatan Rp384,67 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.
Tercatat, beban naik menjadi Rp378,29 miliar dari Rp317,92 miliar dan laba sebelum pajak naik menjadi Rp132,95 miliar dari laba sebelum pajak Rp66,75 miliar. Jumlah liabilitas mencapai Rp4,11 triliun hingga periode 31 Desember 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp2,68 triliun hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp5,03 triliun hingga periode 31 Desember 2022 naik dari jumlah aset Rp3,49 triliun hingga periode 31 Desember 2021.