<p>Suasana kios pedagang di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa, 6 Oktober 2020. Jika pandemi tak bisa dikendalikan yang salah satunya dilihat dari indikator positive rate di bawah 5%, masyarakat, khususnya kelas menengah akan enggan membelanjakan uangnya, karena khawatir terinfeksi. Inilah yang menjadi penyebab, meski reaktivasi ekonomi sudah dilakukan pada Juni 2020 lalu, tetapi kinerja daya beli tetap melorot. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Meski Masih Resesi, Ekonomi Q4-2020 Membaik

  • JAKARTA – Seperti banyak prediksi dari berbagai lembaga serta pemerintah, Indonesia masih belum bisa keluar dari jeratan resesi ekonomi pada kuartal IV-2020 (Q4-2020). Pada tiga bulan terakhir tahun lalu, ekonomi nasional masih di zona negatif yakni minus 0,42% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto menyebutkan, meski masih minus, perekonomian Tanah Air […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Seperti banyak prediksi dari berbagai lembaga serta pemerintah, Indonesia masih belum bisa keluar dari jeratan resesi ekonomi pada kuartal IV-2020 (Q4-2020).

Pada tiga bulan terakhir tahun lalu, ekonomi nasional masih di zona negatif yakni minus 0,42% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto menyebutkan, meski masih minus, perekonomian Tanah Air sejatinya telah membaik. Sebab, pada kuartal III-2020, kontraksi ekonomi tercatat di level 3,49%.

“Kita bisa lihat perekonomian terus bergerak ke arah positif ya meskipun masih minus 0,42 % pada kuartal IV tahun lalu,” kata Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Jumat, 5 Feberuari 2021.

Jika dibandingkan dengan kuartal IV-2020, kontraksi kuartal terakhir 2020 sebesar 2,19 %. Secara tahunan, perkenomian Indonesia mengalami kontraksi sebesar 2,07%.

Perekonomian Indonesia 2020 diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp15.434,2 triliun dan PDB per kapita mencapai Rp56,9 Juta atau US$3.911,7.

Struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada 2020 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa sebesar 58,75%. Dengan kinerja ekonomi yang mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,51%.

Sebelumnya di kuartal I-2020, ekonomi Indonesia tumbuh positif 2,97%, kemudian mengalami kontraksi dalam hingga minus 5,32% di kuartal II-2020. Selanjutnya pada kuartal III 2020, masih terjadi kontraksi sebesar minus 3,49%, dan di kuartal IV 2020 terkontraksi minus 2,19%.

Secara umum, struktur PDB Indonesia pada kuartal IV-2020 tidak berubah. Suhariyanto memaparkan ada lima sektor yang memberikan kontribusi, yaitu manufaktur, perdagangan, pertanian, konstruksi dan pertanian. 

Kendati begitu, kontraksi sepanjang 2020 masih lebih baik jika dibandingkan dengan beberapa negara lain. Kontraksi ekonomi Singapura pada 2020 tercatat sebesar minus 5,8%.

Sementara itu, Filipina yang terkontraksi minus 9,5%. Di Amerika Serikat, ekonomi minus 3,5% dan Uni Eropa minus 6,4%.