<p>Gedung Bank OCBC NISP. / Ocbcnisp.com</p>
Industri

Meski Masuk 10 Bank Terbesar di Indonesia, Laba OCBC NISP Turun 12,2 Persen

  • Bank urutan tujuh dari 10 aset terbesar di Indonesia, PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) mencatat penurunan laba bersih hingga 12,2% year-on-year (yoy) menjadi Rp1,94 triliun per kuartal III-2020. Pada periode yang sama tahun lalu, laba perseroan tercatat Rp2,21 triliun.

Industri

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – Bank urutan tujuh dari 10 aset terbesar di Indonesia, PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) mencatat penurunan laba bersih hingga 12,2% year-on-year (yoy) menjadi Rp1,94 triliun per kuartal III-2020. Pada periode yang sama tahun lalu, laba perseroan tercatat Rp2,21 triliun.

Selain itu, pendapatan juga terkontraksi 8,8% yoy, dari Rp10,2 triliun per September 2019 menjadi Rp9,3 triliun per September 2020.

Meskipun demikian, penyaluran kredit masih mengalami kenaikan tipis, yakni sebesar Rp115,1 triliun. Jumlah tersebut naik 0,17% year-to-date (ytd) dibandingkan per akhir 2019 sebesar Rp114,9 triliun.

Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengungkapkan, dalam menyalurkan kredit pihaknya senantiasa menerapkan prinsip kehati-hatian sehingga kualitas kredit konsisten terjaga.

“Konsistensi Bank OCBC NISP dalam menjaga kualitas kredit tercermin dari rasio NPL (non-performing loan) net yang tercatat sebesar 0,9% dan NPL bruto sebesar 1,8%. Angka tersebut berada di bawah rata-rata NPL industri perbankan,” terangnya dalam keterangan tertulis, Kamis, 5 November 2020.

Dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perseroan mencapai Rp153,4 triliun per kuartal III-2020. Jumlah tersebut meningkat 21,5% yoy dibandingkan dengan akhir 2019 sebesar Rp126,2 triliun.

Total aset perseroan tercatat sebesar Rp197,9 triliun, naik 9,4% ytd dibandingkan dengan akhir 2019 sebesar Rp180,8 triliun.

Parwati menambahkan, peningkatan ini didukung oleh layanan digital yang terus dikembangkan, baik melalui internet banking maupun aplikasi mobile banking ONe Mobile dan Velocity@OCBCNISP.

“Akselerasi digitalisasi terus dilakukan melalui edukasi pemanfaatan transaksi digital,” ujarnya.

Pada periode sembilan bulan pertama tahun ini, jumlah transaksi melalui ONe Mobile meningkat 63% yoy. Sementara jumlah nilai transaksi dan penggunanya tumbuh masing-masing sebesar 114% yoy dan 46% yoy.

Tidak hanya nasabah individu, lanjut Parwati, nilai transaksi dari nasabah korporasi juga meningkat 55%, serta pengguna Velocity@OCBCNISP yang tumbuh 21% yoy. (SKO)