<p>Pekerja beraktifitas dengan latar belakang layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat 5 Juni 2020. IHSG ditutup menguat 0,63% atau 31,08 poin ke level 4.947,78 pada akhir perdagangan. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Meski Naik Tipis 0,53%, Kinerja IHSG Jadi Terbaik di Dunia

  • JAKARTA – Meski naik tipis 0,53% ke level 4.880,36 pada perdagangan akhir pekan, Jumat, 12 Juni 2020, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi yang terbaik ke dua berdasarkan world indices comparsion atau indeks acuan dunia. Bahkan, jika dibandingkan negara-negara di Asia, IHSG justru memuncaki performa terbaik. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak dengan level terendah […]

Industri
Issa Almawadi

Issa Almawadi

Author

JAKARTA – Meski naik tipis 0,53% ke level 4.880,36 pada perdagangan akhir pekan, Jumat, 12 Juni 2020, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi yang terbaik ke dua berdasarkan world indices comparsion atau indeks acuan dunia.

Bahkan, jika dibandingkan negara-negara di Asia, IHSG justru memuncaki performa terbaik.

Sepanjang hari ini, IHSG bergerak dengan level terendah 4.712,07 dengan level tertinggi 4.854,75. Pergerakkan IHSG itu bernilai Rp10,21 triliun dengan frekuensi 675.233 kali bervolume 10,26 miliar saham ditransaksikan sepanjang hari.

Dengan catatan itu, rata-rata volume transaksi Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi 7,59 miliar saham, dengan rata-rata nilai transaksi harian Rp7,71 triliun dan rata-rata frekuensi harian 506.609 kali. Pada hari ini, kapitalisasi pasar bursa Indonesia menjadi Rp5.644 triliun.

Meski begitu, ternyata investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih net sell. Nilainya Rp1,21 triliun, sehingga total net sell asing sepanjang tahun ini menjadi Rp9,53 triliun.

Awal perdagangan, IHSG sempat berada di zona merah lantaran kekhawatiran investor akan terjadinya gelombang kedua pandemi COVID-19.

Akan tetapi, IHSG berbalik positif pada sesi kedua perdagangan terutama ditopang oleh kenaikan saham sektor perbankan. Sektor keuangan ini didorong oleh sentimen positif rencana KB Kookmin Bank menguasai PT Bank Bukopin Tbk. (BBKP).

Tengok saja, saham BBKP menjadi top gainers dengan lonjakan 21,9% dengan nilai perubahan 37 poin ke level Rp206 per lembar. Bahkan, saham BBKP menjadi top trading volume sebanyak 674 juta lembar dengan frekuensi tertinggi 20.371 kali.

Secara sektoral, seluruh sektor terkoreksi dengan dipimpin agribisnis yang merosot 1,98%, diikuti industri dasar dan infrastruktur yang turun 1,67% dan 1,54%.

Di pasar regional, bursa saham Asia ditutup melemah. Misalnya, bursa Nikkei Jepang turun 0,74% ke 22.305,48, indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,73% ke level 24.301,38, dan indeks Strait Times Singapura turun 0,57% ke level 2.688,87.

Sebagai tambahan informasi, performa indeks terbaik hari ini berasal dari indeks ATX Austria dengan penguatan 1,08% ke level 2.295,1. Adapun pada posisi tiga besar dunia ada indeks CAC40 Perancis dengan kenaikan 0,28% ke level 4.829,18.

Adapun posisi ini masih bisa berubah karena beberapa bursa saham lain belum memulai perdagangan seperti Argentina, Canada, Chile, Colombia, Mexico, dan Amerika Serikat.

Pada hari yang sama, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta tertekan akibat kekhawatiran pasar akan risiko gelombang kedua pandemi COVID-19.

Kurs rupiah ditutup melemah 113 poin atau 0,81% ke level Rp14.133 per dolar Amerika Serikat dari sebelumnya Rp14.020 per dolar AS. Sempat dibuka menguat Rp14.060 per dolar AS, rupiah bergerak pada rentang Rp14.060-Rp14.214 per dolar AS sepanjang hari.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada akhir pekan menempatkan rupiah terdepresiasi menjadi Rp14.257 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.014 per dolar AS. (SKO)