Meski Pandemi, Kontrak Baru Adhi Karya 2020 Melejit 34 Persen Tembus Rp19,7 Triliun
Emiten konstruksi pelat merah PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) membukukan kontrak baru sebesar Rp19,7 triliun (di luar pajak) sepanjang 2020. Perolehan kontrak ini meningkat sebesar 34% dibandingkan dengan kontrak baru tahun 2019 sebesar Rp14,7 triliun (di luar pajak).
Korporasi
JAKARTA – Emiten konstruksi pelat merah PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) membukukan kontrak baru sebesar Rp19,7 triliun (di luar pajak) sepanjang 2020. Perolehan kontrak ini meningkat sebesar 34% dibandingkan dengan kontrak baru tahun 2019 sebesar Rp14,7 triliun (di luar pajak).
“Sehingga nilai total order book sampai dengan Desember 2020 sebesar Rp49,2 triliun di luar pajak,” ujar Corporate Secretary Adhi Karya Parwanto Noegroho, dalam keterbukaan informasi, Jumat, 22 Januari 2021.
Parwanto mengungkapkan kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru selama tahun 2020, meliputi lini bisnis konstruksi dan energi sebesar 93%, properti sebesar 6%, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Sementara, pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebesar 19%, MRT sebesar 7%, serta jalan dan jembatan sebesar 56%. Sedangkan proyek Infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, dan proyek-proyek EPC sebesar 18%.
Berdasarkan segmentasi kepemilikan, realisasi kontrak baru dari pemerintah sebesar 44%, BUMN sebesar 11%, swasta sebesar 5%, dan investasi sebesar 40%. (SKO)