<p>Ilustrasi pertambangan batu bara. / Pixabay</p>
Ekonomi, Fintech & UMKM

Meski Pandemi, Realisasi Produksi Batu Bara Capai 228 Juta Ton

  • JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi produksi batu bara hingga Mei 2020 mencapai 288 juta ton. Khusus realisasi penggunaan hasil tambang batu bara untuk kepentingan domestik (domestic market obligation/DMO) mencapai 53,55 juta ton. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakn realisasi produksi […]

Ekonomi, Fintech & UMKM
Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi produksi batu bara hingga Mei 2020 mencapai 288 juta ton. Khusus realisasi penggunaan hasil tambang batu bara untuk kepentingan domestik (domestic market obligation/DMO) mencapai 53,55 juta ton.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakn realisasi produksi batu bara masih sesuai dengan target. Kementerian ESDM memerkirakan produksi batu bara nasional dapat dicapai tahun ini 550 juta ton.

“Realisasi produksi batu bara sampai 31 Mei kemarin masih sesuai dengan target produksi nasional 2020, mencapai 42% dari rencana yang ditetapkan. Proyeksi produksi batu bara sampai Desember 2020 diperkirakan mencapai target 550 juta ton,” kata dia di Jakarta, Rabu, 10 Juni 2020.

Sementara untuk realisasi ekspor batu bara hingga Mei 2020 mencapai 175,15 juta ton setara US$7,77 miliar. Jumlah itu mencapai 40,2% dari prognosa volume ekspor 2020 yang dipatok sebesar 435 juta ton.

Agung menjelaskan, kebutuhan dan perdagangan batu bara di pasar internasional pada 2020 diperkirakan menurun lantaran pandemi COVID-19. Saat ini, Indonesia tengah menjajaki ekspor ke beberapa negara berkembang lain.

“Penjajakan pasar ekspor batu bara ke negara-negara berkembang lainnya seperti Vietnam, Bangladesh, dan Pakistan. Selain itu, akan melakukan peningkatan efisiensi rantai suplai batu bara negara importir serta melakukan kontrak langsung atau pengapalan langsung ke negara-negara importir,” tegasnya. (SKO)