Ilustrasi Apple.
Dunia

Meski Pendapatan Perusahaan Turun, Pendapatan Layanan Apple Justru Meningkat di Q4

  • Apple melaporkan laba per saham / earning per share (EPS) sebesar US$1,46 setara Rp22,98 ribu (kurs Rp15.745). Meningkat sebesar 13% dibandingkan dengan waktu yang sama tahun lalu. Pendapatan juga sedikit turun yaitu sebesar 0,72% menjadi US$89,5 miliar Rp1,41 kuadriliun pada kuartal tersebut.

Dunia

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Tak seperti pendapatan perusahaan yang justru turun selama empat kuartal berturut-turut, pendapatan layanan Apple ( AAPL ) justru meningkat. 

Penurunan penjualan Mac, iPad, dan perangkat wearable lainnya tertolong dengan pendapatan tertinggi layanan Apple. 

Penjualan produk secara keseluruhan di Eropa, Tiongkok dan Jepang lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan fiskal kuartal keempat perusahaan secara kasar sesuai dengan ekspektasi di Wall Street.

Dikutip TrenAsia.com dari laman Investopedia pada Jum’at, 3 November 2023, Apple melaporkan laba per saham / earning per share (EPS) sebesar US$1,46 setara Rp22,98 ribu (kurs Rp15.745). Meningkat sebesar 13% dibandingkan dengan waktu yang sama tahun lalu. Pendapatan juga sedikit turun yaitu sebesar 0,72% menjadi US$89,5 miliar Rp1,41 kuadriliun pada kuartal tersebut.

Apple adalah perusahaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. Perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs ini mengatakan bahwa peningkatan pendapatan layanan sebesar 16,3% dari tahun ke tahun mendorong kinerja secara keseluruhan, dan perusahaan memperkirakan pendapatan layanan akan terus meningkat hingga awal tahun 2024.

Penjualan sebagian besar produk perusahaan turun secara global, dengan penjualan iPad turun 10,2%, penjualan Mac turun 33,8%, dan perangkat yang dapat dikenakan seperti Apple Watch dan perangkat rumah seperti Apple TV turun 3,4%.

Namun, penjualan iPhone mencapai rekor pendapatan kuartal menurut perusahaan, naik 2,77%. Perusahaan memperkirakan momentum akan terbangun di area ini pada kuartal pertama tahun fiskal 2024, karena peluncuran iPhone 15 baru bertepatan dengan akhir kuartal keempat.

“Kami sekarang memiliki jajaran produk terkuat kami menjelang musim liburan, termasuk jajaran iPhone 15 dan model Apple Watch netral karbon pertama kami, sebuah tonggak sejarah besar dalam upaya kami untuk menjadikan semua produk Apple netral karbon pada tahun 2030,” ungkap CEO Apple Tim Cook dalam sebuah keterangan resmi.

Saham Apple telah turun sedikit dari level tertinggi sepanjang masa pada awal tahun ini, namun tetap jauh di atas level historis. Stoknya telah meningkat hampir 28% pada tahun lalu. Adapun saham perusahaan berlogo buah apel ini turun sekitar 1% dalam perdagangan aftermarket.